Mudik Sehat 2022, Pakar Transportasi: Utamakan Keselamatan dan Kesehatan

- 29 Maret 2022, 07:02 WIB
Ilustrasi PO bus pariwisata yang menawarkan jasa transportasi mudik Lebaran 2022.
Ilustrasi PO bus pariwisata yang menawarkan jasa transportasi mudik Lebaran 2022. /Dok MTI Pusat

PORTAL PEKALONGAN - Seiring dengan makin menurunnya kasus Covid-19, diperkirakan Lebaran 1443 Hijriah atau 2022 ini pemerintah tidak melarang mudik. Namun, sudah pasti sangat ditekankan untuk Mudik Sehat 2022, yaitu protokol kesehatan (prokes) wajib dilakukan.

Pakar transportasi Djoko Setijowarno mengungkapkan, makna transportasi tidak hanya menjaga keselamatan, keamanan, kenyamanan, tetapi juga aspek kesehatan harus diterapkan. Apalagi dalam kondisi masih pandemi seperti sekarang.

"Utamakan keselamatan dan kesehatan. Selain wajib antigen atau PCR, sebaiknya di setiap simpul transportasi disediakan pula vaksinasi ketiga (booster) di setiap simpul transportasi (bandara, pelabuhan, terminal, stasiun). Pemudik yang menggunakan angkutan umum tinggal memilih akan vaksin ketiga atau tes antigen, karena bisa saja ada pemudik yang belum boleh vaksinasi ketiga," papar akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat itu.

Baca Juga: Mudik Sehat 2022, Mau Tahu Syaratnya

Djoko menambahkan, program mudik gratis dapat diadakan meskipun Kementerian Perhubungan tidak menganggarkan. Sebab, tiga bulan sebelum pelaksanaan mudik gratis diselenggarakan semestinya sudah dilakukan persiapan. Caranya, dengan melibatkan semua BUMN yang memiliki kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk pelaksanaan mudik gratis.

"Kegiatan mudik gratis ini sangat membantu masyarakat menengah ke bawah untuk ikut mudik Lebaran. Mudik gratis juga akan membantu PO bus wisata dan PO bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menangguk keuntungan setelah dua tahun ikut ’berpuasa’ akibat pandemi," imbuh Djoko melalui keterangan tertulis kepada Portalpekalongan.com, Selasa 29 Maret 2022.

Bagi pengguna kendaraan pribadi, lanjut dia, perlu diingat terhadap masyarakat yang memiliki komorbit. Jika tetap merasa perlu bepergian mudik, diimbau untuk meminta saran dari ahli kesehatan, terutama cara apa saja yang harus dilakukan di dalam perjalanan.

Djoko berharap Lebaran kali ini tidak lagi dilakukan pencegatan oleh aparat keamanan di jalan karena tindakan itu dinilai tidak efektif. Jika ketersediaan rest area di jalan tol tidak dapat menampung semua pemudik yang menggunakan jalan tol, maka dapat diarahkan untuk keluar jalan tol dan pemerintah daerah menyediakan rest area sementara. Apalagi keberadaan rest area sementara akan membantu meningkatkan ekonomi daerah.

Baca Juga: Vaksin Booster jadi Salah Satu Syarat Masyarakat Mudik Lebaran 2022, Begini Penjelasannya

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah