Bahasa Indonesia Kini Menjadi Bahasa Negara yang Mendunia, Indonesia Patut Berbangga

- 22 Mei 2022, 16:51 WIB
Bahasa Indonesia Kini Menjadi  Bahasa Negara yang Mendunia, Indonesia Patut Berbangga
Bahasa Indonesia Kini Menjadi Bahasa Negara yang Mendunia, Indonesia Patut Berbangga /Pixabay/Nguyenthuantien

Narasumber dari Majlis Profesor Negara (MPN), Kamaruddin M. Said menjelaskan bahwa bahasa Melayu dapat menjadi bahasa kedua di ASEAN dengan syarat memiliki sepuluh penerjemah untuk setiap negara anggota agar dapat dipahami oleh para perwakilan.

Baca Juga: Inilah Obat Orang Jatuh Cinta Menurut Ustadzah Oki Setiana Dewi

“Jadi, mesti ada satu strategi yang smart untuk menguruskan bahasa di dalam ASEAN, walaupun hanya melibatkan 10 negara,” terangnya.

Sebelum ide penggunaan bahasa Melayu-Indonesia dapat terealisasi, menurut Kamaruddin, panitia perumusannya di ASEAN mesti memahami bahasa Inggris, bahasa Melayu, dan bahasa Indonesia terlebih dahulu agar tidak ada kesalahpahaman dalam penyampaian informasi.

Baca Juga: Ciri-Ciri Karakter Wanita yang Kurang Baik, Apa Kata Primbon Jawa?

Mengamini pernyataan sebelumnya, perwakilan dari Intitut Pertanian Bogor (IPB), Ari Purbayanto menekankan pentingnya persiapan yang matang untuk merealisasikan penggunaan bahasa Melayu-Indonesia di tingkat ASEAN.

“Perlu perembukan para ahli bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia secara intensif dan berkelanjutan. Karena kalau yang disebut sebagai bahasa perantara kedua negara hanya mengangkat bahasa Melayu saja maka sebagian besar orang Indonesia berpikir maksudnya adalah bahasa etnik yang tidak sejajar dengan bahasa Indonesia (bahasa negara),” tegasnya.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Serial Wedding Agreement Episode 4: Di Sini Bermula Tari Jadi Istri Terbaik Bian

Selaras dengan pernyataan Kepala Badan Bahasa, Ari menilai perkembangan kosakata bahasa Indonesia terus berkembang menjadi bahasa modern. Dibuktikan dengan banyaknya penutur bahasa Indonesia di seluruh dunia dan mudahnya bahasa Indonesia diterima, dipelajari, dan dipahami khalayak luas.

“Inilah yang perlu dibahas dan disepakati bersama, apakah penentuan bahasa (perantara) nantinya berdasarkan jangkauan penggunaannya di dunia secara statistik atau kita lihat bagaimana bahasa itu diterima di suatu negara,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x