PORTAL PEKALONGAN - Inilah penyebab masih ada hujan di musim kemarau 2022 menurut BMKG, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
BMKG melansir penyebab masih adanya hujan di musim kemarau tahun ini. Hujan yang terjadi punya intensitas ringan hingga lebat.
Fenomena La Nina pada bukan Juni ini meski lemah tapi masih aktif dinilai BMKG sebagai penyebab hujan di musim kemarau.
Kondisi La Nina membuat masih banyak uap air terkumpul di atmosfer Indonesia. Selain itu ada lagi fenomena Dipole Mode di wilayah Samudera Hindia yang menunjukkan indeks yang berpengaruh bagi peningkatan curah hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
Selain itu, fenomena gelombang atmosfer lain turut berperan membuat awan hujan, seperti MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby.
BMKG memperkirakan curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia selama pekan depan, 16-23 Juli 2022, meskipun sudah musim kemarau.
Baca Juga: Waspada! BMKG Ungkap Sesar Baribis di Selatan Jakarta Aktif dan Berpotensi Gempa Bumi
Prediksi hujan di pekan depan dengan intensitas sedang ke lebat dapat terjadi di wilayah-wilayah berikut Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimatan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.