"Bagaimanan mungkin beras Bulog yang harganya Rp8.300 jadi harga premium Rp12.000? Mereka memanfaatkan ini untuk mencari keuntungan setinggi-tingginya," kata Budi Waseso.
Perut Rakyat
Menurut Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho, kasus ini terkait dengan urusan perut rakyat, makanya harus diusut tuntas.
"Karena ini terkait dengan perut rakyat, saya sudah perintahkan tidak ada rem. Kita harus gaspol supaya prosesnya tuntas sampai ke atas," jelas Kapolda.
Baca Juga: Hukuman Mati Tak Bisa Langsung Dilaksanakan, Kata Hotman Paris Hutapea, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, Kapolda mendampingi Dirut Perum Bulog Budi Waseso saat pengungkapan kasus 350 ton beras impor milik Bulog yang dijual ke masyarakat dengan harga tinggi itu juga berhasil menangkap tujuh orang pelaku pada 8-9 Februari, dari berbagai wilayah Banten.
Ketujuh orang tersangka itu adalah HS (36), TL (39), AL (58), BR (31), FR (42), HM (66), dan ID (30). Mereka beroperasi di lima tempat di kabupaten dan kota di Provinsi Banten, yaitu di Lebak, Cilegon, Serang Kabupaten, Serang Kota, dan Pandeglang.
Baca Juga: Angin Segar! SKK Migas Temukan Harta Karun di Pulau Seram
Kapolda menjelaskan, Dirut Perum Bulog Budi Waseso sudah mempersilakan tim penyidik untuk melakukan penyelidikan sampai ke atas, supaya nanti ketahuan siapa yang paling bertanggung jawab terkait masalah tersebut. ***