PORTAL PEKALONGAN - Pemerintah tak pernah berhenti berusaha mengurai kemacetan di Ibu Kota Jakarta, namun hasilnya masih jauh dari harapan. Bagai tak pernah berkurang, kemacetan pun masih terus berlangsung hingga saat ini.
Dari berbagai kajian yang terus-menerus dilakukan, penggunaan angkutan publik diyakini akan mampu mengurangi tingkat kemacetan. Maka, berbagai jenis angkutan publik pun dibuat. Dari busway, KRL Commuter Line, hingga LRT Jabodebek yang (menurut rencana) akan segera dioperasikan pada Juli 2023.
Melihat permaslahn tersebut, salah satu pakar transportasi dari Universitas Katholik (Unika) Sugijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengusulkan pembenahan transportasi di wilayah penyangga Jakarta, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Botabek).
Baca Juga: Satupena Jateng Perlu Kembangkan Literasi untuk Hidup
Menurutnya, ada ketimpangan dalam penataan transportasi antara Jakarta dan daerah Bodetabek. Penataan transportasi di daerah penyangga tersebut belum sebaik Jakarta.
"Ribuan orang dari daerah Botabek setiap hari masih menggunakan kendaraan pribadi untuk beraktivitas di Jakarta. Akibatnya, kemacetan pun tertumpu di Jakarta," ujar Djoko Setijowarno.
Karena itu, perlu segera dilakukan percepatan program pembenahan transportasi umum di wilayah Bodetabek.