Menjaga Independensi Masjid, Bukan Tempat Kampanye Caleg atau Capres

- 25 Februari 2023, 06:11 WIB
Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Sekretaris PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah 2022-2027.
Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Sekretaris PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah 2022-2027. /Ali A/

Belakangan ini, isu masjid dijadikan sebagai tempat kampanye disebabkan banyaknya tokoh tokoh politik kita yang menyampaikan pesan-pesan politik melalui mimbar masjid.

Kondisi demikian dikhwatirkan akan memberikan stigma negatif atas masjid masjid yang selama ini bersih dari kegiatan politik praktis.

Masjid tidak antipolitik, tetapi masjid bukan tempat melakukan kegiatan politik.

Baca Juga: Spesifikasi Daihatsu Rocky Hybrid 2023, Mobil Hybrid dengan Bahan Bakar Super Irit!

Sebagai pusat edukasi umat Islam, masjid terbuka untuk ummat melakukan berbagai kajian kajian akademik keagamaan bagi umat termasuk kajian bidang politik.

Berbagai kegiatan di masjid tentu untuk kemaslahatan ummat baik urusan dunia maupun akhirat.

Jelang Pemilu 2024, masjid kembali dikaitkan dengan upaya upaya politik identitas, yakni berpolitik dengan mengatasnamakan identitas tertentu termasuk identitas agama.

Masjid tidak salah karena masjid sebagai tempat ibadah mahdah dan ibadah sosial, tetapi mauatna kegiatan masjid harus dijauhkan dari kegiatan yang memecah belah ummat.

Beberapa kasus politik dengan mengusung politik identitas sering terjadi dalam sejarah politik di Indonesia.

 

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Imam Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah