Menjaga Independensi Masjid, Bukan Tempat Kampanye Caleg atau Capres

- 25 Februari 2023, 06:11 WIB
Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Sekretaris PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah 2022-2027.
Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Sekretaris PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah 2022-2027. /Ali A/

 Baca Juga: All New Nissan Serena 2023 Nyaman Dipakai Berkendara, Didesain untuk Mobil Keluarga, Intip Bodi dan Speknya!

Endingnya simbol-simbol keagamaan seperti masjid menjadi sasaran yang menjadi kambing hitam disamakan dengan isu politik identitas.

Meski politik identitas bukan dialamatkan kepada masjid, tetapi biasanya faktor agama menjadi sangat mudah dianggap sebagai politik identitas.

Politik identitas mulai didengungkan oleh orang-orang yang tidak setuju dengan penggunaan simbol-simbol keagamaan dan identitas keagamaan dijadikan sebagai alat propaganda politik.

Sebagai isu lima tahunan, politik identitass selalu muncul di tengah persiapan pemilihan umum baik caleg mapun calon presiden.
Sesungguhnya, politik identitas dalam pengertian bahasa adalah politik yang bebabasis pada identitas masing masing konstituen, dan ini sangat natural.

Baca Juga: Cuma Rp200 Jutaan Bisa Punya Mobil dengan Fitur Melimpah, Wuling Alvez 2023 Bisa Jadi Jawabannya!

Problemnya ketika istilah politik identitas dikaitkan dengan memanfaatkan identitas tertentu untuk memenangkan pertarungan politik dalam sebuah kontestasi. Politik identitas menjadi nsesuaitu yang diharamkan dalam politik.

Sejarah Masjid Pertama

 

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Imam Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah