Jalur lainnya adalah Parepare (Prov. Sulawesi Selatan) – Mamuju (Provinsi Sulawesi Barat) 225 km, Mamuju (Prov. Sulawesi Barat) – Palu (Prov. Sulawesi Tengah) 295 km, Palu (Prov. Sulawesi Tengah) – Isimu (Prov. Gorontalo) 460 km, Isimu (Prov. Gorontalo) – Bitung (Prov. Sulawesi Utara) 340 km, Bitung – Lolak 212 km (Prov. Sulawesi Utara), Isimu – Tutuyan 232 km, Makassar – Watampone 259 km (Prov. Sulawesi Selatan).
Kemudian Anabarua – Watampone 77 km (Prov. Sulawesi Selatan), Parepare – Malili 330 km (Prov. Sulawesi Selatan), Malili (Prov. Sulawesi Selatan) – Kolaka (Prov. Sulawesi Tenggara) 200 km, Kolaka- Kendari (Prov. Sulawesi Tenggara) 116 km, Kendari – Kolonedale (Prov. Sulawesi Tenggara) 28 km, Poso – Luwuk (Sulawesi Tengah) 281 km, Luwuk (Prov. Sulawesi Tengah) – Malili (Prov. Sulawesi Selatan) 322 km, Palu (Prov. Sulawesi Tengah) – Malili (Prov. Sulawesi Selatan) 322 km.
Pulau Sulawesi pernah memiliki jalur kereta api aktif sepanjang 47 kilometer dari Makassar sampai Takalar pada 1922-1930. Ketika itu, direncanakan pembangunan jalur lainnya dari Makassar sampai Manado, tetapi gagal diwujudkan. Sekarang, mimpi tersebut perlahan sudah mulai terwujud.
Baca Juga: Berharap- harap Cemas! THR ASN Cair H-10 Lebaran, Gaji ke-13 Menyusul Juni
Jalur Makassar-Parepare akan melintasi lima kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, yaitu Kota Makassar, Kab. Maros, Kab. Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Kab. Barru, serta Kota Parepare.
Direncakanan terdapat 23 stasiun di sepanjang jalur ini. Di Makassar, jalur kereta terkoneksi dengan Pelabuhan Makassar New Port, sedangkan di Kabupaten Barru terhubung dengan Pelabuhan Garongkong. Jalur ini juga akan dihubungkan dengan Bandara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros.
Rel Kereta api di Sulawesi Selatan memiliki lebar 1.435 milimeter. Ini jauh lebih lebar dari rel KA yang ada di Jawa dan Sumatera. Dengan rel yang lebar akan mampu menampung kapasitas yang lebih besar pula.
Baca Juga: 3 Ide Menu Sahur Praktis, Simpel dan Sehat agar Bisa Lebih Hemat