PORTAL PEKALONGAN - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerapkan inovasi teknologi Wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.
Apa itu Wolbachia? Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan, teknologi Wolbachia merupakan salah satu inovasi yang melengkapi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional).
Sebagai pilot project, dilaksanakan di lima kota yaitu Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang dan Kota Bontang berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaran Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.
Baca Juga: Setelah 4 Hari Demam, Kini Anak Tya Ariestya Dirawat Karena DBD
"Selain di Indonesia, pemanfaatan teknologi Wolbachia juga telah dilaksanakan di negara lain seperti Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuathu, Mexico, Kiribathi, New Caledonia, Sri Lanka, dan terbukti efektif untuk pencegahan dengue," jelas Siti Nadia, dilansir Portalpekalongan.com dari siaran pers, Sabtu 18 November 2023.
Dijelaskan, efektivitas Wolbachia telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi Yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).
"Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika Aedes aegypti jantan ber-wolbachia kawin dengan Aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang ber-wolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak ber-wolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung Wolbachia," jelas Siti Nadia.
Baca Juga: Sekarang Sudah Tersedia Vaksinasi Demam Berdarah, IDAI: Lebih Penting Mencegah DBD Sejak Dini
Sebelumnya, lanjut dia, uji coba penyebaran nyamuk ber-wolbachia telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya, di lokasi yang telah disebar Wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86%.