Sampai segitunya para buzzer dibayar untuk membunuh karakter Anies, agar tokoh bernama lengkap H Anies Rasyid Baswedan SE MPP PhD itu tidak jadi pemimpin di negeri ini.
Apapun levelnya. Bahkan, kalau perlu jadi ketua RT pun Anies yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina selama delapan tahun, itu gagal atau batal.
Alhamdulillah, di tahun politik ini, nama Anies Baswedan yang selalu jadi kambing hitam setiap ada peristiwa banjir di wilayah seluruh Indonesia ( non DKI ).
Mungkin para pembayar buzzer jadi tahu, semakin Anies "diinjak" semakin naik pamornya dan elektablitasnya.
Baca Juga: Tol Batang - Pekalongan KM 355 Bayar Larang-Larang Kok Banjir Lhuuur... Rak Masuk! Iki Tol Opo Kali!
Padahal kalau para pembenci Anies itu mau sedikit belajar sejarah, bahwa Anies Basewdan adalah tokoh berketurunan Arab, sekaligus cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang jurnalis, diplomat, dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Artinya Anies Baswedan itu adalah cucu salah satu pahlawan Republik Indonesia.
Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi pemberitaan di media mainstream maupun medsos yang sifatnya menyudutkan sesorang tokoh apalagi sampai membunuh karakternya.