Portal Pekalongan - Semua orang pastinya pernah merasakan cinta, mulai dari bayi, remaja, dewasa sampai orang tua. Kerana cinta sangat identik dengan perasaan kasih sayang, suka, dan lain sebagainya
Cinta tentunya ada pada masing-masing individu, namun cara mengungkapkan sebuah cinta juga akan berbeda-beda.
Cinta tidak hanya membahas persoalan pasangan, namun di dalam sahabat dan keluarga serta yang lebih utama adalah cinta kepada sang Maha Pecinta yaitu Allah Swt.
Baca Juga: Gus Baha : Jika Tidak mampu Sedekah, Perbanyaklah Ceria
Cinta kepada Allah merupakan konsekuensi dari keimanan. Tidak akan sempurna tauhid (peng-Esaan) kepada Allah hingga seorang hamba mencintai Tuhannya secara sempurna.
Cinta tidak bisa didefinisikan dengan lebih jelas keculai dengan kata “cinta” itu sendiri. Dan tidak bisa disifatkan dengan yang lebih jelas seperti kata “cinta ” itu sendiri.
Tidak ada sesuatu yang esensinya patut dicintai dari segala sisi selain Allah Swt, yang memang tidak boleh ada penyembahan, peribadatan, ketundukan dan kepatuhan serta kecintaan yang sempurna kecuali hanya kepada Allah Swt.
Cinta kepada Allah, bukanlah sembarang cinta, tidak ada suatu apapun yang lebih dicintai dalam hati seseorang selain Sang Penciptanya. Sebab, Dialah Tuhannya, Sesembahannya, Pelindungnya, Pengayomnya, Pengaturnya, Pemberi rezekinya, dan Pemberi hidup dan matinya.
Maka mencintai Allah –subhanahu wa ta’ala- merupakan kesejukan hati, kehidupan jiwa, kebahagiaan sukma, hidangan batin, cahaya akal budi, penyejuk pandangan dan pelipur perasaan.