Memadukan Hisab dan Rukyat, Mensyiarkan Ramadan dan Idulfitri

- 19 Maret 2023, 11:25 WIB
Matahari terbenam
Matahari terbenam /Pixabay/

Seperti dilansir situs mui.or.id, hisab secara bahasa berarti "menghitung" karena dalam metode hisab, penentuan awal bulan itu dilakukan dengan mengandalkan hitungan ilmu falak atau ilmu astronomi untuk memastikan apakah hilal sudah wujud atau belum.

Jadi, dalam metode hisab, tidak perlu benar-benar melihat hilal atau rembulan dengan mata kepala secara langsung. Cukup dihitung dengan perhitungan matematis, astronomis dengan teori yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Cocok Buat Angkutan Mudik Lebaran, Segini Harga Seken Toyota Hiace 2012

Kelebihan dari metode hisab ini, karena tidak harus melihat hilal secara langsung, jangankan penentuan awal bulan pada tahun ini, penentuan awal bulan beberapa tahun berikutnya pun sudah dapat ditentukan hari ini juga.

Kelebihan lainnya, metode hisab tidak terhalang oleh kondisi cuaca yang terjadi, baik mendung maupun hujan, penentuan awal bulan tetap bisa dilakukan.

Adapun kelemahan metode hisab, ada potensi perbedaan antara hasil perhitungan dengan kenyataannya, sekalipun kecil, karena tidak disertai melihat bukti faktual, yaitu melihat bulan secara nyata.

Metode Rukyat

Dari segi bahasa, rukyat berarti "melihat". Dalam konteks penentuan awal bulan, rukyat berarti melihat hilal atau bulan baru di ufuk, baik menggunakan mata kepala secara langsung maupun menggunakan alat bantu seperti teropong.

Baca Juga: Tradisi Dugderan Kota Semarang, Ajak 6000 Pelajar guna Meriahkan Sambut Bulan Suci Ramadhan, Ini Jadwalnya!

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x