Memadukan Hisab dan Rukyat, Mensyiarkan Ramadan dan Idulfitri

- 19 Maret 2023, 11:25 WIB
Matahari terbenam
Matahari terbenam /Pixabay/

Jadi, dalam metode rukyat, hilal atau bulan baru harus benar-benar terlihat secara nyata dan pasti untuk menentukan apakah sudah memasuki awal bulan atau belum.

Kelebihan metode rukyat ini, kenyataan memasuki tanggal satu atau awal bulan itu bisa dibuktikan dengan melihat bulan atau hilal secara langsung.

Adapun kelemahannya, pelaksanaan rukyat sering terganggu oleh kondisi cuaca saat itu. Misalnya pada saat harus melaksanakan rukyatul hilal (melihat bulan), ternyata cuaca sedang tidak cerah atau bahkan hujan, sehingga rukyat pun gagal.

Baca Juga: Mengenal Cara Menentukan Awal Ramadhan dengan Metode Hisab dan Rukyat

Namun, terkait dengan perbedaan hasil kedua metode tersebut, para ulama selalu berijtihad dalam membuat keputusan. Tidak ada yang salah dari kedua metode tersebut sebagai bagian dari ijtihad.

Hal itu sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw, ketika seorang mujtahid (orang yang berijtihad) benar, maka dia mendapat dua pahala, namun jika keliru, dia tetap mendapatkan pahala, tapi hanya satu pahala.

Pada dasarnya kedua metode tersebut juga sudah muncul sejak masa Rasulullah Saw hidup dan Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menggunakan kedua metode tersebut karena keduanya itu saling melengkapi.

Baca Juga: Merespons Penemuan Patahan Gringsing/Weleri, BPBD Batang Edukasi Pelajar SMA/Sederajat untuk Lakukan Ini

Baca Juga: Prioritaskan Atasi Rob dan Jalan Rusak, Bupati Pekalongan Usulkan Tiga Rumah Pompa dan Perbaikan Jalan Rusak

Ada satu kaidah fikih yang bisa dijadikan pedoman, "Hukum itu berdasarkan ada tidaknya illat dan sebabnya." Artinya, jika tidak bisa lakukan rukyat maka dengan hisab, sebaliknya jika tidak bisa dengan hisab maka dengan rukyat.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x