"Awal-awal juga banyak yang gagal, ada yang keras, gosong, kurang krispi, dan rasa yang masih perlu penyesuaian." kata Dia.
Namun, Edi tak patah semangat. Ia terus belajar dan berinovasi, hingga akhirnya menemukan resep andalannya yang disukai banyak orang.
"Alhamdulillah, mulai banyak yang suka. Saya mulai berani open delivery dan promo di WA dan sosmed. Kemajuannya sangat positif, banyak yang tahu dan banyak yang suka," paparnya.
Bukan Sekedar Usaha Kuliner di Banjarnegara Asal-Asalan
Bagi Edi, Waroeng DiSit bukan sekadar usaha asal-asalan. Dia serius menekuni usaha kuliner di Banjarnegara meskipun di awal banyak tantangan.
Banyak yang bilang di awal awal buka.. Halah paling cuma satu dua tiga Hari tutup, semua itu saya jadikan motivasi buat diri sendiri dan tidak terasa udah satu tahun lebih dengan penikmat Fried Chicken dan ayam geprek DiSit yang terus bertambah.
“Saya meyakinkan diri sendiri Kalau saya buka warung ini bukan cuma buka karena nemenin istri di kampung, tapi saya juga jual rasa, pelayanan, dan jaminan kualitas makanan. Bukan hanya asal masak dan asal murah," tegasnya.
Baca Juga: Tanah Gerak Banjarnegara, 17 KK Warga Kecamatan Pagentan Diungsikan
Tekad Kesuksesan Waroeng DiSit
Edi tak hanya fokus pada rasa, tetapi juga pelayanan dan kualitas makanan. Ia ingin memberikan pengalaman terbaik bagi para pelanggannya.