Kasus Santri Tewas, Ponpes Gontor Akui Diduga Korban Penganiayaan, Hotman Paris: Kapolda Jatim Tangkap Pelaku!

- 6 September 2022, 11:15 WIB
Noor Syahid, juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor membacakan surat pernyataan terkait kematian santri Albar Mahdi (AM) yang diduga korban penganiayaan.
Noor Syahid, juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor membacakan surat pernyataan terkait kematian santri Albar Mahdi (AM) yang diduga korban penganiayaan. /Tangkapan layar/Instagram @pondok.modern.gontor

PORTAL PEKALONGAN - Kasus kematian Albar Mahdi (AM), santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, semakin terungkap dan menjadi viral setelah ibunda AM yang bernama Siti Soimah menemui pengacara kondang Hotman Paris untuk meminta bantuan hukum melalui program Hotman 911.

Diketahui, program Hotman 911 merupakan program bantuan hukum secara gratis kepada masyarakat ekonomi lemah yang sedang mencari keadilan atas kasus yang dialami.

Pada Minggu 4 September 2022 lalu, Hitman Paris berada di Palembang untuk menangani sebuah kasus sekaligus menggelar program Hotman 911.

Baca Juga: Ini Profil Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim, Berdiri Tahun 1926 dan Memiliki 25.000 Santri

Melalui program Hortman 911 itulah Siti Soimah mengadukan kasus kematian putranya bernama Albar Mahdi (AM), pada Senin 22 Agustus 2022 lalu di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Berbicara langsung dengan Hotman Paris, Soimah mengadukan telah kehilangan putra pertamanya untuk selama-lamanya diduga akibat mengalami tindak kekerasan. Soimah menceritakan banyak kejanggalan dari kematian putranya, yang awalnya pihak pondok pesantren seolah tidak mau terbuka.

Hingga akhirnya, Hotman mengunggah pertemuan dan pengaduan Soimah tentang kematian putranya yang diduga dianiaya oleh santri seniornya dan menjadi viral.

Setelah kasus kematian Albar Mahdi atau AM menjadi viral, barulah pihak Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, buka suara soal penyebab meninggalnya santri berinisial AM asal Palembang, Sumatera Selatan.

Baca Juga: Situs Gontor Tidak Bisa Diakses, gontor.ac.id is Under Construction

Melalui pernyataan resmi yang dibacakan oleh Noor Syahid, juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, pihak Ponpes Gontor mengakui ada dugaan penganiayaan atas kematian AM.

Dilansir Portalpekalongan.com dari Instagram @pondok.modern.gontor, surat pernyataan itu diunggah dalam bentuk foto dan video saat juru bicara Noor Syahid membacakan surat pernyataan itu.

Berikut ini pernyataan lengkap Pondok Modern Darussalam Gontor atas kasus tewasnya santri berinisial AM:

 

"Permohonan maaf dan belasungkawa atas wafatnya santri ananda AM dari Palembang"

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Semoga rahmat, karunia dan ridho Allah SWT selalu tercurah kepada kita semua.

Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Ananda AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022. Yaitu sebagai berikut:

Baca Juga: Gontor Minta Maaf Akui Santri AM Tewas Dianiaya setelah Diviralkan Hotman Paris, Ini Pernyataan Resmi Pondok

Pertama, kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya Almarhum Ananda AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.

Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

Kedua, berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat. Menyikapi hal ini, kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.

Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing. Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini.

Baca Juga: GEGER! Sisi Lain Pesantren Gontor Diungkap Alumninya

Poin ketiga, kami juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya Almarhum Ananda AM ini.

Hingga pernyataan resmi ini diterbitkan, kami pihak Pondok Modern Darussalam Gontor masih terus berusaha intens menjalin komunikasi dengan keluarga Almarhum Ananda AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan untuk kemaslahatan bersama.

Demikian yang dapat kami sampaikan, sekali lagi, kami atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya musibah ini. Semoga almarhum dirahmati oleh Allah, dan kita semua selalu mendapatkan ridho-Nya. Amin.

Video saat juru bicara Noor Syahid membacakan surat pernyataan itu juga diunggah ulang oleh Hotman Paris melalui akun Instagram @hotmanparisofficial, disertai narasi yang menyampaikan protes terhadap pihak Ponpes Gontor dalam menangani kasus kematian santrinya yang diduga korban penganiayaan sesama santri itu, tetapi tidak dilaporkan ke polisi.

"Sesudah viral di Hotman 911, pimpinan pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan!! Knp tidak lapor polisi? Knp hanya pecat? Knp pelaku di kembalikan ke orang tua? Harusnya antar ke polisi!! Agar Polres Ponorogo hubungin sahabat keluarga korban di @eenwierono 0813 6702 0000," tulis Hotman.

Baca Juga: Kawal Kasus Penganiayaan 5 Orang Relawan, BRN Kirim Ratusan Karangan Bunga ke Polres Bogor

Sebelumnya, Hotman juga mengunggah pernyataan protes terkait kasus kematian santri Ponpes Gontor tersebut:

"Tgl 4 sept viral di Hotman 911. Tgl 5 sept akhirnya Pimpinan Pesantren Darussalam Gontor membuat pres release bhw benar anak tsb meninggal akibat korban kekerasan! Tapi knp pimpinan tidak membuat laporan polisi tapi hanya pecat oknum pelaku? ayok Kapolda Jatim segara tangkap pelaku?? Agar Kapolda Jatim hubungin sahabat kel korban di :@eenwierono 0813 6702 0000", tulis Hotman.***

Editor: Arbian T

Sumber: Instagram @pondok.modern.gontor, @hotmanparisofficial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah