Mbak Ita Sibuk dengan Nasi Goreng, Sehari 2 Truk Laka di Silayur, Djoko Setijowarno: Sopir Truk Jadi Tumbal

- 4 Agustus 2023, 09:27 WIB
Postingan akun FB @Johanes Christiono
Postingan akun FB @Johanes Christiono /Ali A/

"Kalau di setiap kecelakaan truk, sopirnya tewas, maka keluarga yang ditinggalkan akan merana. Kalau di setiap kecelakaan truk, melibatkan kendaraan lain, terlebih lagi ada korban baik luka maupun meninggal, sopir truk akan jadi tersangka dan masuk penjara. Anak dan istri pun akan merana, karena tulang punggung keluarga mereka sedang dipenjara."

Bekas rambu larangan truk di turunan Silayur Ngaliyan, Jl Prof Dr Hamka Semarang, yang dipotong hingga menyisakan pipa besi sepanjang 15 cm dan serpihan beton cor sebagai penguat tiang besi yang sudah hilang dibawa oleh oknum tidak bertanggungjawab
Bekas rambu larangan truk di turunan Silayur Ngaliyan, Jl Prof Dr Hamka Semarang, yang dipotong hingga menyisakan pipa besi sepanjang 15 cm dan serpihan beton cor sebagai penguat tiang besi yang sudah hilang dibawa oleh oknum tidak bertanggungjawab

Djoko Setijowarno mengkhawatirkan lama kelamaan orang tidak mau bekerja sebagai sopir truk. Padahal sopir truk selama ini adalah salah satu anak rantai ekonomi dari Sabang sampai Merauke.

Baca Juga: Selain Alumni Smansabara, Warga juga Diundang di Reuni Akbar Lintas Angkatan SMAN 1 Banjarnegara di Alun-Alun

"Kalau sudah tidak ada lagi yang mau menjadi sopir truk, pengusaha bisa apa? Karena selama ini kebanyakan sopir-sopir truk menjadi tumbal keserakahan mereka," tegasnya.

Djoko Setijowarno juga menyesalkan akan hilangnya rambu larangan truk lewat pada jam tertentu di Jl Prof Dr Hamka, Ngaliyan, Semarang. Bekas beton cor untuk penguat tiang rambu larangan untuk truk itu masih ada, namun oleh oknum yang tidak bertanggungjawab tiangnya sudah dipotong dan disisakan 5 cm.***

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Facebook Djoko Setijowarno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah