Bantu Kelola Limbah Organik, Sekolah Vokasi Undip Beri Pelatihan ke Siswa SMKN 3 Kendal

- 2 Desember 2023, 20:00 WIB
Program Pelatihan Pengolahan Sampah Organik di SMKN 3 Kendal.
Program Pelatihan Pengolahan Sampah Organik di SMKN 3 Kendal. /portalpekalongan.com/Dok. Humas Undip/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) mengupayakan penanganan dan pengolahan limbah organik dengan mengadakan Program Pelatihan Pengolahan Sampah Organik di SMKN 3 Kendal.

Dalam program itu, para siswa dilatih dalam penanganan dan pengolahan imbah organik dengan menggunakan media maggot Black Sldier Fly (BSF).

Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan implementasi untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) #12 yang bertujuan pula menanggulangi limbah organik dan juga sebagai sarana pendidikan melalui pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Mobil Grand Max Hangus Terbakar di Ambarawa Semarang, Ternyata Ini Penyebabnya

Adapun Tim Pengabdian ini terdiri dari para dosen yaitu Mohammad Endy Julianto, ST, MT, Anggun Puspitarini Siswanto, ST, PhD, dan Hermawan Dwi Ariyanto, ST, MSc, PhD, serta mahasiswa yakni Deas Oky Pratama, Malika Pintanada Kaladinanty, dan Nisa Eka Rahmania.

Lebih lanjut, program pelatihan pengolahan sampah organik yang bekerja sama dengan SMKN 3 Kendal ini digelar pada Kamis (30/11/2023).

Pelatihan ini sendiri mencakup tentang paparan terkait dengan mekanisme penanggulangan limbah organik berbasis maggot dengan cara penguraian biologis, proses dekomposisi limbah organik, pengurangan volume limbah, dan pemanfaatan menjadi pupuk organik serta pakan ternak.

Abdul Malik Nugroho, SPdT selaku Kepala Sekolah dari SMKN 3 Kendal berharap program ini dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak, baik dari segi penelitian maupun pengembangan lebih lanjut.

Baca Juga: Peringati HUT KORPRI, Pemkot Semarang Tegaskan soal Layanan

Selain sebagai bentuk kerjasama antar program studi dengan masyarakat luas, pengabdian ini juga merupakan wujud tanggung jawab seluruh civitas akademika dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Abdul Malik berharap aksi solutif pelatihan budidaya maggot atau BSF (Black Soldier Fly) ini dapat berguna menanggulangi limbah organik dan dimanfaatkan sepenuhnya di berbagai bidang seperti potensi produksi pupuk organik dan pakan ternak.

Hal ini, kata Abdul Malik, tentunya juga dapat memberikan dampak positif dalam bidang perekonomian.

Untuk diketahui, maggot sendiri merupakan istilah yang mengacu pada larva lalat, terutama larva dari lalat hitam atau lalat hijau. Larva ini merupakan tahap pertumbuhan awal dari lalat sebelum mereka berubah menjadi dewasa.

Baca Juga: Banjir di Semarang Genang Sejumlah Titik, Begini Tanggapan DPRD

Larva ini seringkali ditemukan pada bahan organik yang membusuk, seperti sisa makanan, sampah tumbuhan, atau materi organik lainnya.

Diketahui maggot juga dikenal karena perannya dalam penguraian materi organik. Pasalnya, larva ini memakan materi organik yang membusuk dan membantu dalam proses dekomposisi. Hal itu kemudian yang membuat maggot mampu mengurai limbah organik.

Sementara kemampuan maggot itu sendiri diketahui telah digunakan dalam berbagai konteks, termasuk untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk organik yang berguna.

Selain itu, "maggot" juga dikenal sebagai istilah yang mengacu pada larva lalat yang memiliki berbagai peran dalam penguraian limbah organik dan praktik-praktik berkelanjutan lainnya.***

Editor: Ali A

Sumber: Humas Undip


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah