Antisipasi Banjir dan Longsor, KAI Daop Semarang Siagakan Penjaga di Perlintasan Tanpa Palang

- 21 Desember 2023, 06:54 WIB
Ilustrasi perlintasan tanpa palang.
Ilustrasi perlintasan tanpa palang. /ANTARA/R. Rekotomo/Spt/aa./

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - PT KAI Daop 4 Semarang menyiagakan sejumlah petugas jalan lintasan (PJL) untuk perlintasan yang tidak dijaga atau tidak memiliki palang.

Tak hanya para PJL, menjelang Nataru, penjaga perlintasan swadaya dari warga setempat juga dipastikan turut diterjunkan.

Adapun para warga tersebut dibekali dengan alat keselamatan seperti rompi selama membantu menjaga perlintasan.

PT KAI Daop 4 Semarang pun sudah melakukan inspeksi mulai dari Stasiun Poncol Semarang hingga Stasiun Brumbung menggunakan kereta inspeksi Dressin pada Rabu (20/12/2023) kemarin.

Baca Juga: IPK Sempurna 4.00, Wali Kota Semarang Rampungkan Program Studi Doktor di Undip

Selama inspeksi dilakukan beberapa kali kereta berhenti untuk mengecek perlintasan yang dijaga swadaya oleh warga. Para petugas dari warga itu juga diberikan rompi keselamatan serta sembako.

Sementara itu, petugas gabungan dari kepolisian, TNI, hingga Dinas Perhubungan Kota Semarang juga turut mengecek jembatan-jembatan serta daerah rawan banjir.

Mereka memasang spanduk imbauan dan peringatan agar pengguna jalan berhati-hati saat melintas di rel.

Kepala PT KAI Daop 4 Semarang Daniel Johannes mengatakan kepada wartawan saat ditemui di stasiun Brumbung, Rabu (20/12/2023) bahwa di wilayahnya ada 372 perlintasan sebidang yang semuanya menjadi prioritas.

Dari jumlah tersebut, kata Daniel, ada sekitar 180 yang tidak dijaga, kemudian 50 lebih dijaga oleh pihak Pemkab, Pemkot, hingga Dishub. Sedangkan sebagian lagi dijaga swakelola.

Baca Juga: Upayakan UMKM di Semarang Naik Kelas, Mbak Ita Gandeng Influencer

Dia juga mengatakan, untuk perlintasan yang tidak dijaga tersebut, pihaknya sudah menghimbau selama Nataru akan ada PJL ekstra yang ditempatkan.

Soal risiko banjir dan longsor, lanjut Daniel, pihaknya sudah mengantisipasi daerah-daerah yang rawan dengan melakukan pengecekan secara rutin, penempatan petugas PJL eksta dan penjaga daerah rawan (PDR) hingga alat material kondisi darurat.

Untuk daerah yang rawan longsor, pihaknya sudah menyiapkan inovasi penanaman rumput akar wangi.

Sementara itu, Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo menambahkan akar dari rumput akar wangi bisa menembus lapisan setebal 15 cm yang sangat keras dan di daerah lereng-lereng yang keras dan berbatu, ujung-ujung akar vetiver mampu masuk dan menembus dan menjadi semacam jangkar yang kuat sehingga mempunyai kemampuan mencegah erosi lereng.

Hal itu, kata Franoto yang menjadi pertimbangan penanaman rumput wangi di sejumlah titik rawan longsor terutama saat memasuki musim penghujan seperti saat ini.***

Editor: Andini Wahyu Pratiwi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x