Program Kartu Prakerja Berlanjut, Hasil Penelitian: Meningkatkan Kompetensi hingga Ketahanan Pangan

- 2 Desember 2021, 08:38 WIB
Hasil penelitian menunjukkan program Kartu Prakerja terbukti mampu meningkatkan kompetensi, ketahanan pangan, dan layanan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan program Kartu Prakerja terbukti mampu meningkatkan kompetensi, ketahanan pangan, dan layanan keuangan. /Prakerja.co.id


PORTAL PEKALONGAN - Pemerintah memutuskan program Kartu Prakerja berlanjut tahun depan. Hasil penelitian oleh sejumlah peneliti dari Harvard Kennedy School dan Massachusetts Institute of Technology (MIT), menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja terbukti mampu meningkatkan pelatihan dan kompetensi, ketahanan pangan, dan layanan keuangan.

Berdasarkan data survei Endline, secara rata-rata pendaftar yang memenuhi syarat dan menerima Kartu Prakerja memiliki probabilitas 4,7 poin persentase (pp) lebih tinggi untuk memiliki pekerjaan atau memiliki usaha daripada pendaftar yang memenuhi syarat dan tidak menerima program. Hasil tersebut menunjukkan peningkatan 8% dalam kebekerjaan.

Hasil penelitian itu disampaikan Rema Hanna, profesor dari Jeffrey Cheah of South-East Asia Studies, Harvard Kennedy School serta Direktur Ilmiah J-PAL Asia Tenggara, seperti dilansir Portalpekalongan.com dari Antaranews.com, Kamis 2 Desember 2021.

Baca Juga: 2 Tahun PRMN, Jadi Media Online Rujukan bagi Masyarakat

"Berdasarkan data Survei Endline, secara rata-rata, pendaftar yang memenuhi syarat dan menerima Kartu Prakerja memiliki probabilitas 4,7 poin persentase (pp) lebih tinggi untuk memiliki pekerjaan atau memiliki usaha daripada pendaftar yang memenuhi syarat dan tidak menerima program. Hasil ini menunjukkan peningkatan 8% dalam kebekerjaan," ungkap Rema Hanna.
Kajian tersebut juga menemukan bahwa program Kartu Prakerja bahkan mampu mendorong penerima manfaat untuk tidak mengambil pinjaman guna menutupi kebutuhan sehari-hari.

Hasil penelitian tersebut bertajuk “Impact Evaluation of Kartu Prakerja”, oleh Vivi Alatas (Asakreativita), Rema Hanna (Harvard Kennedy School), Achmad Maulana (Prospera), Benjamin Olken (MIT), Elan Satriawan (TNP2K), dan Sudarn Sumarto (TNP2K), dengan dukungan dari Pemerintah Australia, USAID, serta the Bill & Melinda Gates Foundation.

Ekonom TNP2K Elan Satriawan menjelaskan, studi tersebut dilakukan melalui penyebaran Survei Endline J-PAL secara daring dengan responden mencapai 47 ribu responden pendaftar Kartu Prakerja (penerima maupun non penerima) dari Agustus-Oktober 2021.

Baca Juga: Tahun Depan Program Kartu Prakerja Berlanjut, Kabar Baik bagi Pencari Kerja

Selain data survei Endline, analisis evaluasi dampak juga menggunakan Data Survei Nasional seperti SUSENAS September 2020 dan SAKERNAS Agustus 2020 yang digabungkan dengan data administratif Manajemen Pelaksana, bekerja sama dengan BPS dan TNP2K.

Hasil kajian menyebutkan pula bahwa pendaftar yang menerima Kartu Prakerja memiliki probabilitas 2,8 pp atau setara peningkatan 12% untuk berusaha sendiri, meningkatkan probabilitas 0,9 pp memiliki usaha atau peningkatan sebesar 30%, serta memiliki probabilitas 5,1 pp (18%) lebih tinggi untuk memulai pekerjaan baru sejak pengumuman gelombang pertama.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah