Para Statistisi Ahli BPS Butuh Kejujuran Pelaku Usaha Manufaktur, Tujuannya untuk Ini

- 15 Desember 2022, 13:41 WIB
Statistisi ahli Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng Tri Karjono
Statistisi ahli Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng Tri Karjono /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - Statistisi ahli Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng Tri Karjono menyatakan bahwa menjelaskan bahwa dari indikator statistik menunjukkan sepertiga lebih kondisi perekonomian Jawa Tengah ditentukan oleh kinerja sektor industri manufaktur.

"Sebanyak 93 persen lebih nilai ekspor Jawa Tengah di tahun 2022 ini merupakan hasil produksi industri manufaktur," jelas Tri Karjono, Statistisi Ahli BPS Provinsi Jateng saat diundang untuk menjadi pembicara ahli pada Focus Group Discussion (FGD) BPS Kabupaten Demak bersama para pelaku usaha industri manufaktur, Kamis, 15 Desember 2022.

Menurut dia, keberadaan industri manufaktur terutama skala besar dan sedang menjadi penting bagi potensi tingginya nilai tambah dan naiknya kesejahteraan masyarakat melalui serapan tenaga kerja yang tinggi.

"Maka ketika informasi dari para pelaku usaha industri sebagai dasar dari penghitungan berbagai indikator ekonomi tersebut tidak lengkap, terlambat atau tidak jujur maka jelas akan mengurangi nila kesahihannya," tegasnya.

Baca Juga: Tidak Penuhi Nazar, Ustadz Abdul Somad Beritahu Cara Menebus Dosanya

Dia berharap, dengan FGD ini diharapkan kesadaran pelaku usaha industri manufaktur besar dan sedang akan pentingya kualitas data menjadi semakin tinggi.

Sehingga semakin hari respons rate semakin baik, semakin tepat waktu dan semakin jujur.

FGD diikuti oleh pelaku usaha perusahaan besar dan sedang yang ada di Kabupaten Demak yang memang secara rutin menjadi bagian objek sumber data bagi BPS dalam tugasnya.

Yaitu melakukan pengumpulan, pengolahan hingga mendiseminasikan berbagai indikator statistik strategis kepada pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga: Waktu yang Tepat Membaca ‘Amin’ Dalam Sholat Berjamaah

Dalam sambutannya, Henry Wagiyanto, Kepala BPS Kabupaten Demak mengajak seluruh peserta FGD utamanya para pelaku usaha perusahaan industri manufaktur besar dan sedang untuk bersinergi dengan BPS dan berkomitmen bahwa kualitas data demi tepatnya arah kebijakan menjadi tanggungjawab bersama.

"Kami berterimakasih sekali kepada perusahaan yang telah dengan sadar menerima petugas kami dan memberi informasi yang kami butuhkan dengan jujur dan tepat waktu. Kami mengajak beberapa perusahaan industri manufaktur yang lain yang hingga saat ini dengan berbagai alasan masih ada yang masuk terlambat, kurang respons atau bahkan belum masuk sama sekali," imbuhnya.

Baca Juga: Hukum Menyahut Bacaan Tilawah Al-Quran Dalam Pandangan Ustadz Abdul Somad

Baik Tri Karjono maupun Henry Wagiyanto berharap BPS mampu menghasilkan data indikator yang lebih valid yang mampu menjadi acuan bagi siapapun termasuk Disperindag dan Apindo.***

Editor: Ali A

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah