Bangun Kepedulian Pelaku Usaha Industri, BPS Kabupaten Kendal Lakukan Hal Ini

- 18 Oktober 2023, 15:53 WIB
Para peserta Focus Group Discussion (FGD) bersama perusahaan industri pengolahan kategori besar sedang dan OPD Kabupaten Kendal, Rabu, 18 Oktober 2023.
Para peserta Focus Group Discussion (FGD) bersama perusahaan industri pengolahan kategori besar sedang dan OPD Kabupaten Kendal, Rabu, 18 Oktober 2023. /Ali A/

 


PORTALPEKALONGAN.COM - KENDAL - Segala kebijakan dan perencanaan oleh siapapun akan lebih baik dan tepat jika didasari dari tersedianya data yang berkualitas. Dimana data berkualitas harus memenuhi beberapa aspek. Di antaranya adalah benar, riil, objektif yaitu yang sesuai dengan kenyataan yang ada, tanpa rekayasa dan tidak dibuat-buat.

Kemudian lengkap atau representatif, yaitu yang meliputi seluruh objek yang dibutuhkan atau mampu mewakili populasi serta terkini (up to date).

Demikian pula evaluasi, kebijakan dan perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah dituntut pula berdasarkan pada data yang berkualitas. Kesadaran seluruh sumber data dalam kewajibannya memberi dan menyampaikan informasi yang jujur dan terkini kepada BPS sebagai produsen indikator pijakan kebijakan menjadi penting.

Baca Juga: Dadang Hardiwan: One Touch Statistics via Android Apps on Google Play for Update Data BPS Jateng

Di antara sumber data tersebut adalah pelaku usaha industri terutama skala besar dan menengah. Walau dari sisi jumlah, sektor industri skala mikro dan kecil jauh lebih banyak dibanding skala besar dan menengah, namun sejatinya peran terhadap nilai tambah PDRB Kabupaten Kendal pada sektor ini didominasi oleh industri pengolahan skala menengah dan besar.

Tri Karjono, saat jadi narasumber di FGD bersama perusahaan industri pengolahan kategori besar sedang dan OPD Kabupaten Kendal (Rabu, 18 Oktober 2023).
Tri Karjono, saat jadi narasumber di FGD bersama perusahaan industri pengolahan kategori besar sedang dan OPD Kabupaten Kendal (Rabu, 18 Oktober 2023).


Pada realitanya tidak mudah mengumpulkan informasi sebagai data dasar penghitungan PDRB yang bersumber dari pelaku usaha skala menengah dan besar ini.

Oleh karenanya memberikan pemahaman akan arti penting data tersebut terhadap perusahaan selaku responden dan OPD selaku stakeholder menjadi penting agar respons survei dan kebermanfaatan data dapat digunakan secara optimal.

“Ini yang menjadikan alasan kita dan menganggap sangat penting untuk melakukan kegiatan ini”, kata Ummi Hastuty, Kepala BPS Kabupaten Kendal, saat memberi sambutan pada acara Focus Group Discussion (FGD) bersama perusahaan industri pengolahan kategori besar sedang dan OPD Kabupaten Kendal (Rabu, 18 Oktober 2023).

Acara yang berlangsung di Ruang Abdi Praja Sekda Kebupaten Kendal tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Tri Karjono, Statistisi Ahli Madya dari BPS Provinsi Jawa Tengah dan M Muchorobin dari Baperlitbang Kabupaten Kendal.

Baca Juga: BPS Jateng: Nilai Tukar Usaha Pertanian Agustus 2023 Naik 1,49 Persen

Setelah dibuka oleh Sapto Setiawan, Sekretaris mewakili Kepala Baperlitbang dilanjutkan dengan paparan dan diskusi dari narasumber.

Tri Karjono sebagai narasumber pertama mengatakan bahwa sektor industri pengolahan menjadi sumber utama nilai tambah pada struktur perekonomian Kabupaten Kendal. Tahun 2022, sektor ini mengambil peran yang sangat tinggi yaitu sebesar 41,86 persen.

Jauh tinggi di atas peringkat kedua yaitu sektor pertanian yang memberi andil sebesar 18,56 persen. Selebihnya terdistribusi ke 15 sektor lainnya.

“Kondisi perekonomian Kabupaten Kendal tercermin dari indikator statistik yang ada, diantaranya adalah PDRB. PDRB dan indikator ekonomi yang lain dibentuk dari peran serta responden dalam memberikan informasi yang diminta BPS, diantaranya adalah pelaku usaha industri. Oleh karenanya responsitas yang baik dan kejujuran pelaku usaha sangat menentukan seberapa besar kualitas indikator yang dihasilkan”, katanya.

Tri Karjono (dua dari kanan),  saat jadi narasumber di FGD bersama perusahaan industri pengolahan kategori besar sedang dan OPD Kabupaten Kendal (Rabu, 18 Oktober 2023).
Tri Karjono (dua dari kanan), saat jadi narasumber di FGD bersama perusahaan industri pengolahan kategori besar sedang dan OPD Kabupaten Kendal (Rabu, 18 Oktober 2023).


Sementara pembicara kedua, Muchorobin mengatakan bahwa pemerintah sebagai salah satu pengguna indikator yang dihasilkan BPS merasa berkepentingan pula dapat memperoleh indikator yang berkualitas.

Bagaimanapun PDRB merupakan cerminan kinerja pemerintah yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu dalam upaya semakin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Statistisi Ahli BPS Jateng Medha Wardhany : Pentingnya Satu Data Pertanian

“PDRB menjadi tolok ukur sejauhmana keberhasilan pemerintah Kendal khususnya dalam membangun ekonominya. PDRB menjadi bahan evaluasi efektifitas program ekonomi yang telah dilakukan. Sekaligus menjadi pijakan bagi kebijakan melalui program yang akan dilaksanakan berikutnya”, imbuhnya.

Acara ini menjadi upaya dari harapan terciptanya data statistik yang tepat bagi pengambil kebijakan dalam membangun wilayah.***

Editor: Ali A

Sumber: BPS Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x