Eksis Lestarikan Budaya, Eko Kuntowibowo Produsen Gamelan di Zaman 4.0 yang Merambah Nusantara

- 3 Agustus 2021, 18:05 WIB
Gamelan buatan Eko Kuntowibowo, S.Sn yang penjualanya sudah merambah Nusantara
Gamelan buatan Eko Kuntowibowo, S.Sn yang penjualanya sudah merambah Nusantara /

Portal Pekalongan - Kesenian gamelan karawitan di era modern saat ini kurang diminati oleh masyarakat khususnya generasi muda. Berbeda dengan Eko Kuntowibowo, S.Sn Guru SMK Negeri 3 Banyumas yang memproduksi gamelan untuk melestarikan kesenian gamelan agar tetap lestari dan tidak punah ditelan zaman.

Eko Kuntowibowo merupakan produsen gamelan dengan Pendopo Oemah Gamelan yang beralamat di Jalan Jaya Sirayu Gang Perintis Nomor 19 RT 3 RW 3 Desa Pekunden, Kabupaten Banyumas. Sebagai pelestari budaya, produk gamelannya sudah merambah Nusantara.

Selain memproduksi gamelan di Pendopo Oemah Gamelan ini juga memberi kesempatan untuk mereka yang ingin latihan gamelan mulai dari anak anak hingga manula. Eko Kuntowibowo lakukan hal ini agar gamelan tetap eksis dan lestari.

Baca Juga: Ibu Hamil Bolehkah Vaksinasi Covid-19? Berikut IBI Pekalongan Jelaskan Siapa yang Boleh dan Tidak

Suami dari Larasati Warihasih, S.E dan ayah dari tiga orang anak yaitu Galuh Ajeng Ismayasih, Shashya Puspitasari dan Julung Bagaskoro itu memproduksi Gamelan, mulai tahun 2003 setelah lulus dari SMK.

Eko Kuntowibowo kemudian melanjutkan pendidikanya di perguruan tinggi di Solo.

Mengingat banyak pemesan yang membutuhkan administrasi, kemudian dalam perjalanannya mulai tahun 2018 membikin legalitas perusahaan lewat akta notaris bernama CV. Sumber Rejeki.

Baca Juga: Orang Tua Garda Terdepan Pelindung Anak-anak dari Pengaruh Negatif Medsos: Butuh Literasi Media Digital

Menurut Eko Kuntowibowo, ia mengenal gamelan sejak kecil, karena dirumahnya sering untuk latihan karawitan dan seni pedalangan.

"Kebetulan di rumah bapak saya Ki Simon Taryoko hobi ndalang walaupun keseharian beliau karyawan PLN sekarang sudah pensiun. Dengan adanya latihan rutin yang ada dirumah akhirnya saya terbiasa mendengarkan alunan-alunan musik gamelan yang ada dirumah, yang sekarang sebagai pijakan hadirnya gamelan di diri saya," katanya Selasa, 3 Agustus 2021.

Baca Juga: Kalian Kenal Dengan Sosok Guru Satu Ini? Berikut Profil Edi Putra Bambang Supangkat, S.Pd Guru Smansabara

Menurutnya selain hobi pribadi, memproduksi gamelan dengan tujuan yang paling utama adalah melestarikan budaya bangsa yang adi luhung karena dengan budaya bisa membangun karakter bangsa melalui kesenian.

Produksi gamelan Eko Kuntowibowo telah memiliki popularitas yang cukup tinggi, merambah Nusantara.

Terjual ke berbagai daerah di Nusantara, seperti Bali, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa tengah, DIY dan Jakarta.

Baca Juga: Fadli Zon: Berita Gembira Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Tersingkir oleh Berita Hoaks Rp2 T

Harga seperangkat gamelan buatan Eko Kuntowibowo dibandrol mulai Rp70 Juta hingga ratusan juta tergantung permintaan pemesan.

Satu perangkat gamelan lengkap yang terdiri dari Rebab, Kendhang, Gender, Bonang Barung, Bonang Penerus, Slenthem, Demung, Saron, Saron Penerus, Ketuk, Kempyang, Kempul, Suwukan, Gong, Siter, Gambang dan Suling.

Untuk memproduksi satu perangkat gamelan lengkap dibutuhkan waktu hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Baca Juga: Halo BEM UI, Apa Kabarmu? Mahasiswa di Jateng Turun Gunung Membantu Masyarakat

dalam proses produksi gamelan Eko Kuntowibowo dibantu oleh enam hingga sepuluh orang. Tentunya masing-masing memiliki tugas dan kewajiban yang berbeda.

"Ada pemasok bahan baku (besi dan kuningan), tenaga untuk menyetem nada, tenaga untuk memotong bilah gamelan (Demung, Sarong, Gender dan Slenthem), tenaga ahli untuk membentuk pencon (Bonang, kethuk, kempyang, Kenong, kempul, Suwukan dan Gong) dan tenaga untuk pengecetan/plistur," jelasnya.

Baca Juga: 4 Cara memverifikasi Akun Shopheepay, Siapkan Foto Kopi KTP dan Foto Keren Kamu

Sedangkan keterlibatan Eko dalam pengondisian pekerjaan awal dalam pembuatan 1 perangkat gamelan ageng yang akan dimulai dan pengecekan setengah jadi dan hasil akhir yang harus satu pemahaman sehingga hasil akhir yang di hasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

Eko menambahkan bahwa tahapan pembuatan gamelan mulai penyiapan bahan baku (besi dan Kuningan), penyiapan peralatan, mengukur ketebalan bahan untuk dibentuk sesuai kebutuhan, kemudian mengukur mal/gambar kedalam bahan baku.

Baca Juga: Tips Pola Makan Sehat Ala dr. Zaidul Akbar: Makan Buah di Awal, Baru Sayuran dan Karbohidratnya

"Memotong bahan baku sesuai kebutuhan yang diinginkan, pembentukan bahan baku yang telah di potong, pengelasan khusus bentuk pencon, pendempulan khusus bentuk pencon, penggrendaan, pelarasan/mencari nada pada bahan baku yang sudah di bentuk, pengeboran, pengamplasan dan penyemprotan cat khusus bahan besi atau penggilapan khsus bahan kuningan," lanjutnya

Baca Juga: Link Nonton Siaran Ulang Partai Final Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020

Sedangkan untuk bahan baku kayu (Rancakan) dimulai penyiapan Bahan baku kayu, pemotongan kayu sesuai dengan ukuran yang di inginkan, pembentukan bahan kayu yang sudah di potong, pengukiran, pengamplasan, pendempulan, pengecetan/plistur dan pemasangan bilah pada rancakan.

Eko Kuntowibowo berharap generasi sekarang harus cinta dengan budaya sendiri salah satunya mencintai gamelan.

Baca Juga: Simak! 10 Adab sebelum Membaca Al-Quran, Bersuci dari Hadast, Baca Taawud, hingga Sujud Tilawah jika...

"Tentu saya berharap generasi muda tetap cinta gamelan khususnya seni karawitan agar semakin ngrembaka (banyak) sehingga keberlangsungan seni gamelan sangat menyatu dengan jati diri bangsa," pungkas Putra pasangan Bapak Taryoko dan Ibu Supeni.

Itulah Eko Kuntowibowo produsen gamelan di Zaman 4.0 yang tetap eksis lestarikan budaya hingga merambah Nusantara.***

 

Editor: Dimas Diyan Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah