Kecelakaan Kapal Titan, Begini Analisis Fisikawan Fajrul Falah

27 Juni 2023, 10:05 WIB
Fajrul Falah adalah lulusan jurusan fisika Cardiff University dan telah bekerja sebagai fisikawan di perusahaan teknologi. Asli Indonesia, dia aktif membuat kanal yang berhubungan dengan fisika. /Aris Brave/

PORTAL PEKALONGAN - Pada 18 Juni 2023 lalu, media dihebohkan adanya berita mengenai hilangnya kapal selam wisata Titan. Hal ini tentunya menarik perhatian banyak pihak, termasuk salah satunya Fajrul Falah, seorang fisikawan Indonesia.

 

Melalui kanal YouTubenya, Fajrul membagikan hasil analisisnya mengenai hilangnya kapal selam Titan.

Kapal selam Titan sendiri merupakan kapal selam wisata untuk mengunjungi bangkai kapal Titanic di Samudera Atlantik, yang hilang kontak dan ditemukan kepingannya.

Fisikawan yang merupakan lulusan jurusan Fisika Cardiff University ini mengilustrasikan bagaimana mengerikannya ledakan yang terjadi. Para penumpang terjebang dalam ruang yang sempit di dalam lautan.

Baca Juga: Pesawat Terbesar Dunia A380-800 Milik Emirates Airlines Mendarat di Bali, Ini Spesifikasinya

Di dalam kapal selam tersebut, ditumpangi oleh lima orang miliarder. Dan dipastikan kelima orang tersebut meledak, dan meninggal dunia saat proses penyelaman menuju ke lokasi bangkai kapal Titanic.

Adapun hasil analisis Fajrul dari sudut pandang fisika yang mengilustrasikan kemungkinan yang terjadi saat peristiwa nahas yang menimpa Kapal selam Titan.

Spesifikasi Kapal selam Titan

Kapal selam Titan merupakan kapal selam kecil dan terbatas. Dalam pengoperasiannya dia membutuhkan bantuan dari kapal induknya. hal inilah yang membedakan dengan jenis kapal selam submarine. Contoh kapal submarine adalah kapal selam untuk pertahanan atau perang.

Baca Juga: Indonesia Diuntungkan dengan Pernyataan PM Belanda Mark Rutte, Heni Purwono: Bisa Hasilkan 4 Miliar Gulden

Titan memiliki dimensi 2,8 m lebar, tinggi 2,5 m dan panjang 6,7 m. Kira kira seukuran mobil mini van. Kapal Titan bisa dimuati 5 orang pria dewasa. Kapal selam Titan didesain untuk bisa menyelam hingga kedalaman 4.000 m sedangkan bangkai kapal yang hendak dilihat berada di kedalaman 3.800 m. Persediaan oksigennya dirancang untuk bisa bertahan hingga 96 jam.

Kapal ini merupakan kapal selam milik Ocean Gate, perusahaan dari Amerika yang fokus pada pembuatan kapal selam submersible. Kapal-kapal selam yang dibuat biasa digunakan untuk eksplorasi, riset sains dan juga wisata.

Kronologi kejadian

Ocean Gate menawarkan paket wisata menyelam ke dalam laut untuk melihat bangkai kapal Titanic secara langsung. Tiket dibanderol 250.000 USD atau sekira Rp 3.700.000.000 (3, 7 milyar).

Baca Juga: Ternyata Indonesia Dikepung Negara-Negara yang Legalkan Perjudian, Server Judi Online Legal di Negara Ini...

Tahun 2021 mereka sudah berhasil melakukan 6 kali penyelaman ke bangkai kapal Titanic. Tahun 2022 melakukan 7 kali penyelaman. Dari pengalaman ini seharusnya Ocean Gate memastikan wisata aman.

Satu jam empat puluh lima menit, Titan kehilangan kontak dengan kapal Induknya. Beberapa waktu kemudian tertangkap kiriman sinyal SOS dari kapal Titan.

Lima hari kemudian sesudah dilakukan eksplorasi, dipastikan kapal ini telah meledak dan rusak. Seluruh penumpangnya dipastikan tewas.

Analisis Fajrul Falah

Tekanan air


Saat kapal selam masuk ke dalam air makan tekanan air akan menekan ke bawah. Semakin dalam semakin besar tekanannya. Dengan rumus p (tekanan) = rho x g x h. Rho adalah koefisien masa jenis air. 'g' adalah grafitasi dan h adalah kedalaman. Perhitungan ini menghasilkan gambaran besarnya tekanan di kedalaman 4.000 m di bawah permukaan laut. Fajrul menggambarkan 6 pesawat antonov (pesawat terbesar di dunia saat ini) didirikan di atas permukaan 1 meter persegi.

Baca Juga: Jelang Idul Adha Lonjakan Kendaraan Diprediksi Meningkat, Jasa Marga Siap Beri Pelayanan Maksimal

Tekanan sebesar itu butuh desain kapal selam yang kuat. Kalau tidak kapalnya akan remuk. Maka dari itu di berita bahasa Inggris, kejadian pada kapal selam Titan disebut Implosion lawan kata dari explosion. Implosion bermakna meledak tapi ke dalam. Kalau explosion meledak keluar.

Fajrul memberikan cuplikan video implosion tabung saat uji coba implosion. Seperti kaleng minuman yang ditemukan oleh tangan besar tak terlihat. Kejadiannya sangat mengerikan kalau itu yang terjadi dengan kekuatan 400 ATM.

Dia meragukan kalau penyebab kapal implosion adalah tekanan air, apabila dilihat dari banyak pengalaman dan uji coba dari ocean gate. Badan Kapal Titan bukanlah setipis kaleng kemasan minuman.

Suhu air


Poin berikutnya yang mungkin menyebabkan gagalnya kapal wisata kemungkinan suhu air. Sinar matahari di daratan mampu menghangatkan udara sehingga ada di antara 20-30°C.

Baca Juga: Bus Listrik di Dua Kota Berpotensi Mangkrak, Evaluasi Pelayanan dan Anggaran sangat Diperlukan

Matahari yang menyentuh lautan sebagian dipantulkan dan sebagian masuk ke dalam air. Cahaya masuk sebagian terserap dan tersebar. Inilah penyebab semakin dalam lautan semakin dingin. Suhu yang sangat dingin kemungkinan penyebab kecelakaan Kapal selam Titan. Suhu dingin bisa mempengaruhi kekuatan kulit yang melindungi kapal.

Material kapal selam


Kapal selam ini dibuat dari serat karbon dan titanium. Serat karbon materi sangat ringan dan sangat kuat terhadap tarikan. Unsur ringan diperlukan agar pergerakan kapal selam lebih mudah dan lincah.

Tetapi dia juga menduga unsur serat karbon juga jadi pangkal masalah. Serat karbon memang kuat menghadapi tarikan namun sifatnya juga getas, mudah patah. Jadi saat kapal selam mendapat tekanan 400 atm serat karbon putus dan menyebabkan retak dan berlanjut ledakan ke dalam (implosion).

Unsur serat karbon juga sudah cukup lama dipakai sehingga unsur getas kemungkinan juga lebih besar. Namun tetap, ini hanya dugaan, jadi untuk pastinya harus menunggu hasil penyelidikan KNKT nya Amerika.

Penggunaan kontrol gim


Untuk mengendalikan kapal selam Titan digunakan semacam kontrol pada permainan PS. Namun Fajrul menolak penggunaan stik gim yang sudah dimodifikasi dan disesuaikan ini.

NASA juga menggunakan kontrol yang serupa pada wahananya. Penggunaan kontrol semacam ini untuk mempermudah pengguna kapal selam.

Itulah hasil analisis tentang kasus kapal selam Titan yang disampaikan oleh salah satu fisikawan Indonesia melalui kanal YouTubenya Fajrul fx.***

Editor: Ali A

Sumber: Youtube Fajrul FX

Tags

Terkini

Terpopuler