Network
Portal Pekalongan - Olimpiade Tokyo 2020 belum berakhir, namun pemerintah Jepang melaporkan adanya penambahan kasus baru Covid-19 yang cukup signifikan di sana.
Hal ini memunculkan kekhawatiran, menyusul Olimpiade Tokyo 2020 belum berakhir. Dan Jepang mengumumkan bahwa langkah-langkah darurat baru untuk menangani Covid-19 akan dilakukan mulai 2 Agustus.
Apakah penambahan kasus bartu Covid-19 di Jepang karena ada even Olimpiade 2020? Sepertinya tidak. Pasalnya Olimpiade Tokyo 2020 ini menerapkan protokol keshatan ketat, dan semua event juga digelar tanpa penonton.
Baca Juga: Profil Greysia dan Apriyani Melaju Final Olimpiade Tokyo 2020, Usia Mereka Selish 10 Tahun
Dikutip portalpekalongan.com dari straitstimes.com pada Jumat, 30 Juli 2021, saat ini Tokyo telah berada dalam keadaan darurat di kali keempat. Dan pada Jumat, 30 Juli 2021 kembali terdeteksi 3.000 kasus baru positif Covid-19. Pada hari sebelumnya Tokyo bahkan mencapai rekor harian mereka yaitu 3.865 kasus baru.
Adanya lonjakan kasus Covid-19 ini bisa menimbulkan masalah medis, yang dimana 64 persen tempat tidur rumah sakit Tokyo yang disediakan untuk pasien Covid-19 telah terisi pada pertengahan minggu.
Dan Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan bahwa langkah-langkah darurat baru untuk menangani Covid-19 akan berlaku mulai 2 Agustus 2021 hingga 31 Agustus 2021.
Kasus harian nasional Covid-19 di Jepang pada kamis kemarin telah mencapai angka 10.687 kasus baru.
Hal ini membuat serangkaian deklarasi keadaan darurat oleh pemerintah dan bersifat sukarela mulai dilakukan. Akan tetapi, karena rasa bosan tinggal dirumah, maka beberapa pihak melakukan penolakan dan tetap beraktivitas seperti biasa.
