CIS Pelopori Kajian Islam Pertama di Columbia University, Amerika Serikat

- 3 April 2023, 08:52 WIB
Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Columbia Indonesian Society (CIS), menjadi pelopor penyelenggaraan kajian Islam pertama di Columbia University, New York, Amerika Serikat (AS).
Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Columbia Indonesian Society (CIS), menjadi pelopor penyelenggaraan kajian Islam pertama di Columbia University, New York, Amerika Serikat (AS). /Columbia Indonesian Society/

Bulan Ramadan adalah bulan merajut ketajaman batin bersama Allah. Dengan puasa terjadi “al-qurbah” (kedekatan) bahkan “al-ma’iyah” (kebersamaan) dengan Allah SWT.

Baca Juga: Ikutin Keseruan Shopee Affiliate Meet-Up Special Ramadan bersama Awkarin dan Cici Konten

''Di bulan puasa ini penting untuk mengenal diri sebagai manusia. Bahwa manusia itu memiliki kemanusiaan (insaniat) yang menjadikannya manusia. Dan ini mungkin ketika spiritualitas manusia hidup. Puasa Ramadhan adalah amalan yang menyuburkan ruhiyah dan kemanusiaan kita," kata Shamsi Ali dalam ceramahnya.

Untuk itu, lanjut dia, bulan puasa juga hendaknya dijadikan sebagai bulan perenungan-perenungan, termasuk merenungi kembali tentang orientasi hidup.

"Kita sesungguhnya hadir di muka bumi ini untuk apa dan akan ke mana? Persis ketika kalian bertanya, anda hadir di New York untuk apa dan akan ke mana akhirnya?" sambungnya.

Dan tidak kalah pentingnya, lanjut dia, puasa Ramadhan harus menjadi momentum untuk membentuk kembali karakter kemanusiaan yang baik (akhlak karimah). Bahkan sejujurnya, menurut Shamsi Ali, esensi beragama itu ada pada karakter manusia.

"Iman Anda dipertanyakan ketika tidak memiliki dampak positif pada karakter Anda. Ibadah-ibadah ritual yang Anda lakukan akan bangkrut jika tidak menghasilkan akhlak yang mulia,” tegas Shamsi Ali.

Baca Juga: Menggapai Kesempurnaan Puasa Ramadhan, Prof Ahmad Rofiq: Ini Sunah-sunahnya - 3

Pada akhir ceramahnya selama sekitar 45 menit itu, Shamsi Ali kembali mengingatkan bahwa kajian ini harus menjadi tradisi mahasiswa Indonesia. Karena selain sebagai komitmen keislaman, juga bagian dari spirit keindonesiaan yang berketuhanan.

Acara kajian Islam itu juga dihadiri beberapa mahasiswa non-muslim. Usai kajian Islam, dilanjutkan dengan berbuka bersama dan sholat Magrib berjamaah.

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x