Menggapai Kesempurnaan Puasa Ramadhan, Prof Ahmad Rofiq: Ini Sunah-sunahnya - 3

- 3 April 2023, 06:37 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/


Oleh: Ahmad Rofiq*)

PORTAL PEKALONGAN - Adapun sunnah-sunnah puasa adalah: 1). Sahur, memakan sesuatu meskipun sedikit atau segelas air dan mengakhirkannya di akhir malam. Rasulullah saw bersabda: “Sahurlah kalian, maka di dalam sahur ada keberkahan” (Muttafaqun ‘alaih). Dalam Riwayat Al-Hakim dalam kitab Sahihnya: “Meminta tolonglah kalian dengan makan sahur untuk puasa siang hari, dan dengan tidur qailulah di siang hari untuk bangun malam kalian” (Riwayat Al-Hakim).

2). Menyegerakan berbuka. Rasulullah saw bersabda: “Manusia tidak henti-hentinya umatku dalam kebaikan, selama ia menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur” (Muttafaq ‘alaih).

3). Berdoa sesudah berbuka. Membaca: “Ya Allah sungguh aku berpuasa untuk-Mu, atas rizqi-Mu aku berbuka, kepada-Mu aku berserah diri, dan dengan-Mu aku beriman, hilanglah haus, dan basahlah keringat dan tetaplah pahala jika Allah menghendaki, wahai Dzat yang pemilikmkeutamaan, ampunilah aku, segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku berpuasa, dan memberi rizqi aku, maka aku berbuka”.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Ayo Kita Berlatih 8.4 Halaman 165 No. 1-5 Kelas 8 SMP MTs: Bangun Ruang Sisi Datar

Dianjurkannya berdoa kepada Allah, karena doa orang yang berpuasa tidak ditolak. QS. Al-Baqarah (2) 186 “dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (katakanlah) sesungguhnya Aku sangat dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila mereka berdoa kepada-Ku, dan hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.

4). Memberi takjil atau makanan minuman bakgi orang yang berbukanya orang yang puasa, meskipun sebiji kurma atau seteguk air, atau selainnya. Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa memberi (ta’jil) buka orang yang puasa, maka bainya satu pahala sepadan pahalanya. Tanpa mengurangi pahala orang yang puasa sama sekali” (Riwayat At-Tirmidzi). 

5). Mandi besar (jinabah) dari hadats besar, haidl, nifas sebelum fajar. Agar sudah dalam keadaan bersih sebelum awal puasa. Kecuali dalam keadaan tertentu, seperti Riwayat berikut: “Nabi saw mandi besar pagi hari dari jima, tanpa mengeluarkan mani, kemudian mandi dan berpuasa”. (Muttafaq ‘alaih, Riwayat ‘Aisyah dan Ummu Salamah). 

Baca Juga: Upaya Mengurangi Pemudik Mengendarai Sepeda Motor

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x