PBB: Jika Penduduk Bumi Tak Segera Mengurangi Emisi Global secara Drastis, maka 2030 Terjadi Hal Ini

- 2 Agustus 2023, 16:04 WIB
Penelitian ilmiah mengenai pencairan Gletser Thwaites atau dikenal dengan Glester Hari Kiamat yang ada di Kutub Selatan
Penelitian ilmiah mengenai pencairan Gletser Thwaites atau dikenal dengan Glester Hari Kiamat yang ada di Kutub Selatan /Foto: British Antarctic Survey/James Kirkham

 

PORTAL PEKALONGAN - Ini peringatan dari PBB. Seluruh penduduk bumi diminta mengurangi emoisi secara global. Kalau tidak dimulai dari sekarang maka 2030 akan terjadi hal yang mengerikan.

Hal yang mengerikan itu diawali dari peningkatan suhu bumi akan melampui 1,5 derajat Celcius. Ini melebihi batas bencana pemanasan global yang dampaknya ke Bumi tidak bisa diperbaiki.

Dilasir portalpekalongan dari reuters, saat ini bumi sudah berada dalam 1,2 derajat Celcius lebih hangat dari masa pra-industri.

Baca Juga: Asal Tak Gunakan Atribut Parpol, Semua Capres Diterima di MAJT Semarang

Sebuah Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) menyebut kondisi tersebut sebagai dekade paling penting pada sejarah kehidupan umat manusia.

Gletser Thwaites, sering disebut juga Gletser Hari Kiamat, yang terletak di Benua Antartika
Gletser Thwaites, sering disebut juga Gletser Hari Kiamat, yang terletak di Benua Antartika

Ketua IPCC Lee Hoesung menjelaskan pihaknya tahu caranya mengatasi hal itu. Karena, punya teknologi, peralatan, anggaran, dan semua yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan iklim. Satu-satunya yang kurang adalah kemauan politik (dari setiap penentu kebijakan di seluruh dunia) yang kuat.

Baca Juga: MAKI Laporkan Pelanggaran Kode Etik Alexander Marwata ke Dewas KPK

Jika kondisi seperti ii berjalan terus sehingga suhu bumi melampaui batas 1,5 derajat, apakah ini artinya kiamat sudah dekat?

Menurut Lee Hoesung sejumlah dampak bakal dirasakan penduduk bumi termasuk manusia jika suhu bumi lebih dari 1,5 derajat Celcius.

Gletser digambarkan mengalir ke sungai, di Taman Nasional Queulat, di Aysen, Chili 9 September 2022.
Gletser digambarkan mengalir ke sungai, di Taman Nasional Queulat, di Aysen, Chili 9 September 2022.

Misalnya, lanjut Lee Hoesung, peningkatan laju kepunahan spesies (termasuk manusia), gagal panen, hingga "tipping point" dari perubahan sistem iklim berupa kematian koral dan mencairnya es di kutub.

Sejumlah negara kaya sebenarnya merencanakan untuk melakukan karbon netral pada 2050. Namun Sekjen PBB, Antonio Gueterres mendesak mereka mempercepat 10 tahun atau 2040 sebagai cara menghentikan masalah iklim tersebut.

Baca Juga: 10 Contoh Soal Sumatif PAI Bab 3 Kelas 1 SD MI Kurikulum Merdeka beserta Kunci Jawaban

IPCC memprediksi saat laju pemanasan mencapai 1,8 derajat Celcius setengah manusia di bumi bakal hidup di tengah panas dan kelembaban ekstrem pada tahun 2100.

Sejumlah wilayah juga diprediksi jadi paling terdampak dari panas maupun kelembaban ekstrem. Asia Tenggara, sebagian Brasil dan Afrika Barat adalah wilayah yang paling terdampak.

Demikian artikel mengenai imbauan PBB agar penduduk bumi segera mengurangi emisi global secara dratis, jika tidak ingin pada 2030 terjadi peningkatan suhu bumi secara signifikan, yakni lebih dari 1,5 derajat Celcius.***

Editor: Ali A

Sumber: Reuters Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah