Soto Bapak Syarif Almarhum ini memang sudah melegenda sejak zaman dulu. Soto Krandegan mempunyai ciri khas kuah yang tidak dimiliki oleh soto-soto yang lain yakni kuah santan.
Bermula dari pedagang keliling yang dijajakan dari kampung-kampung Soto Krandegan ini mulai dikenal di hati masyarakat karean kekhasannya.
Sejak tahun 1975 Soto Krandegan ini tidak lagi dijajakan keliling tetapi sudah mempunyai kedai kecil di terminal lama Kabupaten Banjarnegara.
Kemudian pindah ke jalan DI Panjaitan. Warung kecil inilah Soto Krandegan mulai dikenal orang dari berbagai kabupaten kota lainnya. Beralamat di jalan DI Panjaitan , Soto Krandegan mangkal setiap harinya.
Keunikan Soto Krandegan adalah cita rasa yang tak pernah pudar meskipun sudah turun temurun beberapa keturunan.
"Alhamdulillah, resep dari kakek saya, Mbah Ahmad Yusuf, sampai sekarang bisa cucu-cucunya pertahankan. Saya sangat senang bisa menyajikan warisan leluhur ke masyarakat luas," ujar Suwarno Syarif pewaris resep sekarang.
Tamu yang datang ke warung Soto Krandegan biasanya makan lebih dari satu piring karena rasanya yang mantap dan enak.
“Rasa Soto Krandegan ini bisa dipertahankan dengan cara memilih bahan baku yang berkualitas bagus,” ungkapnya.
Daging yang digunakan tentu yang daging sapi segar dan tanpa lemak jadi aman bagi mereka yang bermasalah dengan kolesterol.
Suwarno pun dengan santai menjelaskan, resepnya adalah rempah-rempah warisan kakeknya, Mbah Ahmad Yusuf.