Puasa, Masjid, dan Pendidikan Anak, Prof Ahmad Rofiq: Ramadhan Ajarkan Sikap Solidaritas

12 April 2022, 10:10 WIB
Prof Ahmad Rofiq /Dok Portal Pekalongan

PORTAL PEKALONGAN - Ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, selain mengajar ibadah jasmaniah-ruhiyah, juga menanamkan sifat dan sikap solidaritas kepada sesama yang hidup dalam kekurangan.

Idealnya, seseorang yang diajak untuk berbuat keonaran apalagi melakukan kekerasan, karena puasa itu mengajarkan kelembutan, seharusnya mereka menolak ajakan teman-temannya melakukan kekerasan.

Pada hari pertama Ramadhan, masyarakat yang sedang meningkatkan kekhusyuan ibadah menyambut ibadah puasa, tiba-tiba tersentak dengan perbuatan pidana.

Baca Juga: Info Haji 2022, Menag Yaqut: 1 Juta Calon Haji Siap Berangkat, Berikut Daftar Vaksin Covid-19 yang Diakui Arab

Tiga remaja menyabetkan arit di Kaligawe Semarang ke arah pemotor di depan gapura Karangkimpul Jalan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari.  

Aksi tiga remaja tersebut terekam kamera CCTV (3/4/2022) dan tersebar di media sosial.

Tiga remaja tersebut yakni AK (17), GAP (17), dan MHS (17) warga Tambakrejo kemudian diamankan di Polrestabes Semarang (5/4/2022).

Bagi para orang tua dan pemerhati masalah pendidikan, di Ibu Kota Jawa Tengah, kasus tiga remaja tersebut menyisakan keprihatinan mendalam.

Polrestabes Semarang bergerak cepat untuk mengamankan mereka, namun sepuluh anak, yang katanya mengaku ditantang oleh warga Karangkimpul.

Ada langkah yang menarik oleh Kapolsek Gayamsari Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky yakni menempuh restoratif justice atau pembinaan bukan pemidanaan.

Ini layak diapresiasi.

Baca Juga: Info Haji 2022, Inilah Daftar Vaksin Covid-19 yang Diakui Arab Saudi sebagai Syarat Haji 2022

Namun demikian, mereka yang masih dalam pengejaran, tetap dilakukan pengejaran dan penangkapan, agar mereka mengetahui dan memahami, bahwa kekerasan apapun bentuknya harus dihentikan.   

Salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam bulan suci Ramadhan, adalah bagaimana membiasakan anak-anak muda millennial dan remaja yang hidup di era industri dan berkembang ke era society, untuk ditanamkan pendidikan agama dan kebiasaan beribadah di masjid.

Bangsa ini sangat membutuhkan generasi muda dan remaja millennial namun memiliki pemahaman keagamaan yang memadai, moderat, dan pengamal ilmu agama dan memiliki keunggulan bersaing (competitive advance) dalam percaturan dunia global.  

DMI, Takmir Masjid, dan Orang Tua

Fenomena masih adanya perbuatan pidana disertai dengan kekerasan seperti tersebut di atas, boleh jadi tidak hanya itu, hanya mereka belum terekam oleh CCTV.

Mudah-mudahan sih sudah tidak ada lagi.

Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah mengajak seluruh Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah untuk mengajak semua Para pengurus takmir, untuk memberikan tambahan perhatian pada generasi millennial agar mereka lebih semangat dan rajin ke masjid.


Rasulullah Saw mengingatkan: “Ada tujuh orang (golongan) yang akan dilindungi oleh Allah di bawah ‘Arasynya di hari tidak ada lagi perlindungan kecuali perlindungan Allah, ada seorang laki-laki yang hatinya bergantung di masjid karena cintanya, adalah orang/golongan yang hatinya bergantung di masjid sejak keluar dari masjid dan masuk masjid lagi” (Riwayat Malik, Muslim, At-Tirmidzi).

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Bagaimana Meningkatkan Kualitas Keimanan dan Ketaqwaan di Bulan Ramadhan, Simak Kajian Ini

Namun dalam Mushannif karya Ibnu Abi Syaibah, bahwa Sulaiman menulis surat kepada Abi Ad-Darda’ “...bahwa di bawah perlindungan ‘Arasy.


Sementara Imam Al-Munawi dalam Fath al-Qadir menegaskan, bahwa yang dimaksudkan adalah mereka yang mengutamakan shalat berjamaah di masjid.

Dia menanti di Masjid.

Jadi yang dimaksud dengan lelaki yang hatinya bergantung di masjid, bukan karena berlama-lama duduk di masjid, akan tetapi karena menjaga sholat maktubatnya di masjid.

Baca Juga: Sejarah Singkat Terjadinya Malam Lailatul Qadar, Jarang yang Tahu dari Kisah Nabi Syam’un Aa

Bahkan lebih dari itu, karena pada dasarnya masjid merupakan pusat pembinana keimanan, ketaqwaan, dan juga semua urusan dunia, seperti politik, ekonomi, keberagamaan, dan persoalan sosial lainnya. 

Di antara instrumennya adalah membuatkan wadah dan kegiatan yang termait dengan information dan teknology (IT) namun content dan substansi kegiatannya, smart dan cocok untuk generasi muda dan remaja.

Pemberian skill dan ketrampilan kewirausahaan bagi generasi muda millennial, sangat penting, supaya mereka dapat mandiri melalui kegiatan usaha dan ekonomi.

Di masjid-masjid yang jamaahnya banyak, dapat membentuk Lembaga Amil Zakat yang berdiri sendiri, namun yang belum mampu, bisa bergabung dengan Baznas sebagai Unit Pengumpul – dan Pendistribusi – Zakat, agar selain menghimpun dana zakat, juga menjalankan amanat pedistribusian zakat skala prioritas, agar amanat ayat kay laâ yakûna duûlatan baina l-adhniyâ’ minkum artinya “agar harta kekayaan tidak hanya bereda di kalangan orang kaya saja”.  


Bagi anak-anak perlu diajari menjalani ibadah puasa.

Baca Juga: 30 Butir Contoh Soal Ujian Sekolah SD MI Matematika Disertai Kunci Jawaban, Sukses US 2022 Paket 2

Analog saja dengan perintah menjalankan ibadah sholat pada anak kita, yakni pada saat mereka usia tujuh tahun, dan jika sampai usia sepuluh tahun masih belum mau menjalankan, maka anak boleh diberi “pelajaran” atau bahasa teksnya “memukul” namun yang tidak menyakiti anak.

Saatnya sahur, anak-anak di ajak ikut sahur.

Bahwa besok paginya, jam 09.00 pagi anak tersebut sudah minta “berbuka”, dipersilahkan.

Disarankan, setelah “berbuka jam 09.00” anak tersebut disuruh puasa lagi hingga jam 12.00.

Demikian hari berikutnya, diajari jam belajar puasanya diperpanjang.

Insya Allah, anak tersebut sudah terbiasa saat dia baligh, Islam dan berakal sehat (mukallaf).

Semoga di Kota Semarang, tidak ada lagi riminalitas dan siap menjadi Kota Hebat, apalagi yang dilakukan oleh anak-anak hingga kaum remaja, naudzu biLlah.

Baca Juga: Ini Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 2 SD Subtema 3 Halaman 155, 156, 157, 158: Banjir Melanda Pemukiman Warga

Selamat mendidik dan menyiapkan generasi-generasi millenial berhati masjid dan namun siap memiliki keunggulan bersaing di dunia global. Allah a’lam bi sh-shawab. 


Prof Dr. H. Ahmad Rofiq, MA adalah Guru Besar Hukum Islam Pascasarjana UIN Walisongo, Ketua PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah, Direktur LPPOM-MUI Jawa Tengah, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam-Sultan Agung (RSI-SA) Semarang.

Prof Ahmad Rofiq juga Koordinator Wilayah Indonesia Tengah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat dan Anggota Dewan Penasehat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Pusat.***

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq

Tags

Terkini

Terpopuler