PORTAL PEKALONGAN – Allah Swt memberikan penglihatan, pendengaran dan hati kepada manusia untuk bersyukur.
Tetapi tidak semua manusia menggunakan nikmat yang diberikan Allah itu dengan benar. Ada kalanya manusia melihat dengan mata, namun timbul rasa dengki dan iri hati kepada yang dilihatnya.
Hal tersebut tentu bukan suatu pertanda yang baik, mengingat dengki dan iri merupakan suatu bagian dari penyakit hati. Senada dengan apa yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad, sebagaimana dilansir dari Youtube Petuah Satu Menit, bahwa ada suatu penyakit yang disebabkan dari pandangan.
Baca Juga: 3 Cara Alami Menyembuhkan Sakit Kepala ala Dokter Zaidul Akbar
Baca Juga: Dzikir Jahr setelah Sholat Mengganggu Jamaah Masbuk, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
“Sifatnya hasad, nama penyakitnya ain,” kata UAS.
Orang yang memandang sesuatu secara berlebihan, apalagi yang berkaitan dengan nikmat orang lain kemudian dicampur rasa iri dengki dalam hatinya, akan membuahkan suatu penyakit bernama ain.
Penyakit ain ini berbahaya, karena berawal dari hal yang baik-baik. Misalnya, dipuji orang lain karena parasnya tampan, hartanya banyak, sikapnya baik dan sebagainya, lalu pujian itu disertai rasa hasad atau dengki dalam hatinya.
“Karena mata melihat, muncul hasad, datang hasud, datang setan mendampingi, kurang berlindung kepada Allah, datang penyakit ain,” lanjut UAS.
Penyakit ain dapat menyerang manusia yang kurang berlindung kepada Allah Swt dari kejahatan makhluk-Nya.
Baca Juga: Ingin Dapat Jaminan Surga, Begini Kata Ustadz Abdul Somad
Baca Juga: 5 Pesan Ustadz Abdul Somad Bagi yang Ingin Belajar di Mesir
Pujian yang dilayangkan seseorang itu sebenarnya bom waktu, akan membuahkan perkara jahat pada akhirnya. Makanya jangan senang ketika mendapatkan pujian dari orang lain, karena tidak ada yang tahu kondisi hati manusia saat dia sedang memuji.
Jika pujian itu dicampur dengan hasad di dalam hati, terlebih lagi orang yang dipuji kurang berlindung kepada Allah, setan pun turut menyertainya.
Oleh karenanya, hambatlah penyakit ain itu dengan dzikir dan kalimat tayyibah lainnya. Jika ada yang memuji, katakanlah Alhamdulillah, karena memang sepatutnya hanya Allah saja yang wajib dan berhak untuk dipuji.***