Network
PORTAL PEKALONGAN – Hingga sekarang, ternyata banyak orang masih salah kaprah terhadap makna kata Imsak. Al Imsaak ternyata sama dengan kata shaum dan syiam. Secara bahasa, Imsak sama dengan al imsaak yang artinya menahan. Jadi imsak sebenarnya nama lain dari puasa.
Ustadz Adi Hidayat LC MA yang akrab dipanggil UAH menjelaskan hal itu dalam salah satu ceramahnya di kanal YouTube Akhyar.tv yang dilihat oleh portalpekalongan.com pada hari Selasa, 5 April 2022.
UAH menyebutkan bahwa dari Surah Al-Baqarah ayat 187, saat fajar muncul kita sudah tidak boleh makan dan minum lagi. Dan adzan Subuh menjadi pertanda fajar sudah muncul.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat (UAH) Ajarkan Bacaan Zikir di Waktu Sahar Supaya Doa Cepat Dikabulkan
"Artinya saat adzan Subuh terdengar, sudah tidak boleh makan dan minum. Dengan kata lain sudah harus puasa," ujar Ustadz Adi Hidayat menegaskan kapan puasa dimulai.
Kesalahan selama ini terjadi pada penempatan kata imsak tidak pada tempatnya. Seharusnya imsak waktunya sama dengan adzan Subuh. Sedangkan waktu sepuluh hingga 15 menit sebelum Subuh, yang selama ini dianggap sebagai waktu imsak, sebenarnya adalah tanbiih yang berarti peringatan.
Sejak jaman Nabi, peringatan awal bagi masyarakat yang sedang sahur sudah dilakukan.
Baca Juga: Habis Lebaran Berat Badan Naik? Ikuti Tips dr Dhika SpKO Cara Olahraga saat Puasa Berikut Ini
Saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yastrib, ada dua orang yang ditugaskan untuk mengumandangkan adzan menjelang dan saat tiba waktu Subuh. Kedua muadzin ini adalah Bilal bin Rabah dan Abdullah bin Ummi Maktum.
Apabila Bilal sudah mengumandangkan adzan pertama, maka Abdullah bin Mas’ud akan ditugaskan Nabi membaca 50 ayat suci Al-Qur’an. Dua hal ini menjadi tanbiih/peringatan bagi masyarakat Madinah saat itu bahwa waktu fajar akan segera tiba.
Selesai Abdullah bin Mas’ud membaca Al-Qur’an, Abdullah bin Ummi Maktum akan mengumandangkan adzan kedua yang menandakan masuk waktu shalat Subuh.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Shalat Tarawih, Apa Dalilnya?
"Karena Bilal adzannya sebelum masuk Subuh, maka Nabi mengatakan kalo Bilal adzan masih boleh makan. Adzan Bilal merupakan peringatan bahwa waktu Subuh tidak lama lagi," jelas Ustadz Adi Hidayat LC MA sebagaimana dilansir dari channel YouTube Adi Hidayat Official.
Dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiallahu ‘anha,
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: ” أَنَّ بِلَالًا كَانَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ، فَإِنَّهُ لَا يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
"Sesungguhnya Bilal adzan pada waktu (sepertiga) malam. Karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Makan dan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum adzan. Karena ia tidak akan adzan kecuali setelah terbitnya fajar shadiq (masuk waktu subuh)."
Baca Juga: Kajian Ramadhan: 7 Golongan Manusia yang Akan Mendapat Perlindungan Allah
Sebagian masyarakat masih belum memahami kisah dua adzan di waktu Subuh. Karena muadzin yang banyak dikenal adalah Bilal, sehingga ada salah pemahaman adzan Bilal adalah adzan shalat Subuh.
Akibatnya, masih ada masyarakat yang menganggap walaupun adzan Subuh sudah berkumandang, masih boleh makan dan minum.
Yang benar adalah, adzan Bilal bukan penanda masuknya waktu shalat Subuh, melainkan peringatan jelang munculnya fajar.
Baca Juga: Amalan di Waktu Sahur yang Bikin Doa Cepat Dikabulkan, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Adzan kedua yang dikumandangkan Abdullah bin Ummi Maktum merupakan tanda waktu shalat Subuh telah tiba dan menandakan puasa dimulai.
Demikian artikel mengenai penjelasan kata Imsak. Al Imsaak ternyata sama dengan Imsak, Shaum, Syiam yang artinya menahan atau puasa. Awal puasa ditandai dengan terbitnya fajar dan berkumandangnya adzan Subuh.*
Artikel ini pernah tayang di PortalPekalongan.com dengan judul Saat Imsak Sudah Tidak Boleh Makan dan Minum, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat.***
