Puasa, Masjid, dan Pendidikan Anak, Prof Ahmad Rofiq: Ramadhan Ajarkan Sikap Solidaritas

- 12 April 2022, 10:10 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Dok Portal Pekalongan

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Bagaimana Meningkatkan Kualitas Keimanan dan Ketaqwaan di Bulan Ramadhan, Simak Kajian Ini

Namun dalam Mushannif karya Ibnu Abi Syaibah, bahwa Sulaiman menulis surat kepada Abi Ad-Darda’ “...bahwa di bawah perlindungan ‘Arasy.


Sementara Imam Al-Munawi dalam Fath al-Qadir menegaskan, bahwa yang dimaksudkan adalah mereka yang mengutamakan shalat berjamaah di masjid.

Dia menanti di Masjid.

Jadi yang dimaksud dengan lelaki yang hatinya bergantung di masjid, bukan karena berlama-lama duduk di masjid, akan tetapi karena menjaga sholat maktubatnya di masjid.

Baca Juga: Sejarah Singkat Terjadinya Malam Lailatul Qadar, Jarang yang Tahu dari Kisah Nabi Syam’un Aa

Bahkan lebih dari itu, karena pada dasarnya masjid merupakan pusat pembinana keimanan, ketaqwaan, dan juga semua urusan dunia, seperti politik, ekonomi, keberagamaan, dan persoalan sosial lainnya. 

Di antara instrumennya adalah membuatkan wadah dan kegiatan yang termait dengan information dan teknology (IT) namun content dan substansi kegiatannya, smart dan cocok untuk generasi muda dan remaja.

Pemberian skill dan ketrampilan kewirausahaan bagi generasi muda millennial, sangat penting, supaya mereka dapat mandiri melalui kegiatan usaha dan ekonomi.

Di masjid-masjid yang jamaahnya banyak, dapat membentuk Lembaga Amil Zakat yang berdiri sendiri, namun yang belum mampu, bisa bergabung dengan Baznas sebagai Unit Pengumpul – dan Pendistribusi – Zakat, agar selain menghimpun dana zakat, juga menjalankan amanat pedistribusian zakat skala prioritas, agar amanat ayat kay laâ yakûna duûlatan baina l-adhniyâ’ minkum artinya “agar harta kekayaan tidak hanya bereda di kalangan orang kaya saja”.  

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah