Doa Malam Lailatul Qodar, Arab Latin dan Terjemahan Dilengkapi Amalan yang Dicontohkan Nabi Muhammad SAW

- 23 April 2022, 21:51 WIB
Ilustrasi Doa Lailatul Qodar
Ilustrasi Doa Lailatul Qodar /Pixabay

PORTAL PEKALONGAN - Doa malam Lailatul Qodar menjadi doa yang ampuh untuk meminta hajat agar terkabul.

Malam Lailatul Qodar menjadi malam yang paling mulia dari seribu bulan. Di malam itu Allah memberi banyak ketentuan dan kemuliaan untuk umatnya.

Agar doa terkabul maka umat Islam wajib doa di malam Lailatul Qodar yang penuh kemuliaan dan misteri.

Baca Juga: Lailatul Qodar: Malam Kemuliaan dan Kunikan Rahasia Keberadaanya

Allah merahasiakan waktu malam Lailatul Qodar, namun banyak hadist yang menyebutkan malam tersebut jatuh pada tanggal 27 Ramadhan.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umtu berdoa dan melakukan amalan yang dicontohkan.

Berikut doa yang dianjurkan untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allaahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.

Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku.

Dianjurkan juga membaca surah Al-Baqarah: 201.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana atina fiddunya hasanah, Wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar.

Artinya: Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka.

Dianjurkan untuk memperbanyak amalan di 10 hari terakhir Ramadhan
Pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan menjadi sangat istimewa.

Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah SAW mengencangkan ibadahnya.

 Dikutip dari laman kemenag.go.id, ini faktor kesungguhan dari Rasulullah SAW:

  1. 10 hari terakhir adalah penutup bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan;
  2. Sepuluh malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW;
  3. Kerinduan akan keindahan Lailatul Qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang seribu bulan;
  4. Rasulullah memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.

Baca Juga: Wanita Haid tetap dapat Pahala Meskipun tidak beribadah di Bulan Ramadhan
Berikut ini amalan utama yang dicontohkan Rasulullah SAW kepada umatnya untuk menambah giat beribadah:

Pertama, memperpanjang salat malam

Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur.

Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, salat, zikir, dan lainnya hingga waktu fajar.

Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga Rasulullah SAW untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam.

Sebagaimana penuturan Aisyah RA:

 “Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kedua, memperbanyak sedekah

Meningkatkan sedekah menjadi satu di antara amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan dengan Ramadhan.

Selain itu, sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya.

Tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial.

Sebagaimana firman Allah SWT:

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).

Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan saat Idul Fitri bagi dhuafa.

Baca Juga: Kajian Ramadhan : Konsep Ikhlas dalam Beramal

Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa.

Ketiga, Iktikaf

Iktikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.

Iktikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki 10 terakhir Ramadhan

Sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA:

"Rasulullah SAW beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Muttafaq ‘alaih)

Aktivitas Iktikaf juga dapat dilakukan di rumah bersama keluarga.

Iktikaf diisi aktivitas ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir, berdoa, membaca Al-Qur'an, salat sunah, bersalawat, bertaubat, dan beristighfar.

Keempat, tilawah Al Qur’an

Meningkatkan membaca Alquran menjadi satu di antara ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadhan.

Tilawah Alquran adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.

Tradisi mengejar khataman Alquran di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim.

Demikian artikel doa malam Lailatul Qodar, Arab latin dan terjemahan dilengkapi amalan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.***


Editor: Sumarsi

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah