PORTAL PEKALONGAN- Idul Adha adalah salah satu Hari Raya Umat Muslim.
Allah SWT memerintahkan kepada setiap muslim yang mampu untuk melaksanakan perintah berkurban dengan menyembelih hewan kurban.
Namun bagaimana jika seseorang itu hingga dewasa belum beraqiqah? manakah yang harus didahulukan aqiqah atau kurban?
Baca Juga: Resep Tongseng Kambing, Variasi Sajian Hari Raya Idul Adha di Rumah
Dilansir portalpekalongan.com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official yang dipublikasikan pada 26 Juli 2020 dengan judul “berqurban atau aqiqah dulu”.
“Setiap anak itu tergadai dengan prosesi aqidahnya, dengan disembelihnya hewan aqiqah itu pada hari ketujuh. Bersamaan dengan itu dicukur rambutnya dan diberikan nama terbaiknya” (HR Imam Tirmidzi)
Rasulullah SAW pernah melangsungkan aqiqah untuk cucu pertamanya Hasan.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Aqiqah asal katanya dari ‘aqqa’ yang artinya memotong, membelah, memisahkan.
Ketika manusia tercipta dengan sempurna, kemudian terlahir selain fisik yang sempurna, perjalan kesempurnaan akal, ada kesempurnaan inti kehidupan di ruhnya dalam usia 4 bulan. Ada 2 potensi yaitu takwa dan fujur.
Takwa potensi kebaikan sedangkan fujur sifat kurang baik atau nama lain dari nafsu.