Yang Baru dari Museum-Jenang GusJiGang, Prof Ahmad Rofiq: Bagian dari Paket Kudus Halal Tourism

- 2 Oktober 2022, 11:01 WIB
Prof Ahmad Rofiq dan Direktur Utama Mubarok Food Cipta Delicia, Kiai Muhammad Hilmy, penginisiasi Museum Jenang GusJiGang, Musem Jenang Kudus.
Prof Ahmad Rofiq dan Direktur Utama Mubarok Food Cipta Delicia, Kiai Muhammad Hilmy, penginisiasi Museum Jenang GusJiGang, Musem Jenang Kudus. /Ali A/

Baca Juga: 127 Orang Tewas dalam Tragedi Sepak Bola di Malang, Mahfud MD Beberkan Fakta-Fakta Penyebab Kerusuhan!

Ada pula Replika Stasiun Kereta Api Kuno Kudus, Motor Modifikasi, Perpustakaan RMP Sosrokartono, The House of International Islamic Calligraphy, gerai souvenir khas Kudus, batik dan border Kudus.

Yang baru dalam proses dan akan dilanching pada 22 Oktober 2022 bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2022, adalah "Walisongo" dan "Mubarok=Membangun Umat Bersama Orang Kudus". 

Dengan mengunjungi Museum-GisJiGang para santri dan pengunjung diajak berkontemplasi dengan mencermati miniatur Menara Kudus dan Masjid Al-Aqsha lengkap dengan bangunan Tajug Makam Sunan Kudus.

Bagaimana kiprah, metode dakwah Sunan Kudus, mengapa model bangunan Menara seperti arsitektur pura di Bali, mengapa masyarakat Kudus hingga sekarang enggan menyembelih sapi, adalah bentuk bestpractice penghormatan kepada keyakinan sesama, sebagai perwujudan nilai-nilai toleransi dalam keberagaman keyakinan masyarakat. 

Bangunan ukir rumah gebyog antik dengan atap "langit", membuka memori ketika saya berkunjung di museum Sultan Ahmad II kala menaklukkan Kostantinopel, yang jejak situs benteng masih berdiri di Turki.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Bukan bentrok Antar Suporter Arema dan Persebaya, Netizen: Merusak Citra Negara

Museum Gusjigang ini, mengusung message terwujudnya persatuan umat.

Dipajangnya foto-foto tokoh yang pernah memimpin PB NU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dan PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah, dengan caption "Berilah Satu Kata Seribu Karya Demi Umat dan Bangsa, Jadilah Perekat Umat".

Ungkapan tersebut, merupakan nilai dan modal dasar, "baGus-ngaJi-daGang" guna membangun keharmonisan masyarakat.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah