Seiring dengan falsafah jawa yang berbunyi, "Wong urip kui sawang sinawang (hidup itu melihat satu sama lain)."
Falsafah tersebut mengandung ajaran untuk tidak membanding-bandingkan kehidupan seseorang dengan orang lain, karena apa yang dipandang belum tentu seindah atau semudah yang terlihat.
Untuk itu, perlunya kita menerapkan ajaran orang tua kita dahulu agar kita selalu melihat ke bawah agar kita mudah bersyukur dengan apa yang kita dapatkan.
Namun bukan berarti kita tidak boleh nelihat keatas, karena kita juga butuh motifasi diri agar kehidupan yang kita jalani menjadi lebih baik. Dengan melihat ke atas, kita juga termotivasi agar terus tumbuh menjadi lebih baik setiap hari.***