Gus Baha: Sholawat Bukan Sekadar Bukti Cinta Pada Nabi, tetapi Juga Ini

- 25 Desember 2022, 06:00 WIB
Kalau Ingin Selamat dari Siksa Allah, Ikuti Nasihat Hadis Riwayat Abu Hurairah Ini Kata Gus Baha
Kalau Ingin Selamat dari Siksa Allah, Ikuti Nasihat Hadis Riwayat Abu Hurairah Ini Kata Gus Baha /youtube @krapyaktv/

Portal Pekalongan - K.H. Ahmad Bahaudin Nursalim atau yang kerap disapa Gus Baha memberikan Ijazah sholawat kepada muhibbinya dalam sebuah kajian yang ditayangkan melalui YouTube Santri Gayeng. Terkait dengan sholawat, Gus Bahamemberikan penjabarkannya sebagai berikut;

Ini saya ijazahi masalah sholawat. Kalau umumnya Kyai atau Ulama itu apa, kalau orang membaca sholawat  itu karena fadhilahnya. Fadhilahnya sholawat  memang luar biasa. Siapa yang membaca sholawat  ke Rasulullah satu kali, maka Allah akan membalas membaca sholawat  sepuluh kali.

Oke, itu fadhilah yang ada dalam bacaan sholawat. Tapi sebetulnya ada filosofi aqidah yang kita tidak bisa menafikannya dan itu luar biasa. Saya pernah matur ini pas acara haulnya Kyai Hamid.

Baca Juga: Ijazah Doa Gus Baha ketika Bertemu Teman dan Keluarga, Amalkan

Dalam syarah kitab Ihya namanya kitab Ithafus-Sadah al-Muttaqin.

Rasulullah jadi Nabi setelah nabi siapa?. Nabi Isa. Kata Rasulullah ketika beliau masih hidup : ”Kamu jangan berlebihan memuja saya, kaya berlebihannya orang Nasrani. Tapi kamu juga jangan melecehkan saya, seperti yang dilakukan orang Yahudi kepada Nabi Isa.”

Apa pilihannya?. Ini kata kitab Ithafus-Sadah al-Muttaqin syarah Ihya Ulumiddin karya al-Ghazali. Kitab Ithafus-Sadah al-Muttaqin yang dikarang oleh Sayid Zabidi yang menulis kitab itu dalam waktu sebelas tahun untuk merampungkannya.

Sayid Zabidi itu orang mesir yang sangat alim, dia mempunyai murid salah satunya adalah orang Jawa yang bernama Kyai Abdul Manan.

Baca Juga: Habib Ja'far: Utamanya Rezeki itu Bukan Harta, Melainkan Ini

Kata Sayid Zabidi dalam kitab Ithafus-Sadah al-Muttaqin ;
Sholawat ini akan menjaga umat ini sampai hari kiamat.

Sholawat ini akan menjaga umatnya Rasulullah, dan akan menjaga tauhidnya sampai hari kiamat.

Bukti kalau kita senang Nabi adalah dengan membaca sholawat.
Bacaan sholawat  menegaskan juga posisi Tuhan dengan jelas. Allohumma, Allah adalah pemberi, dan Muhammad apapun hebatnya adalah penerima.

Dengan mengatakan Allahuma sholi ’ala Muhammad, artinya Allah itu dzat Pemberi. Saya mohon ya Allah, Engkau Maha Pemberi, berilah sholawat  kepada Nabi Muhammad. Allah pemberi, Muhammad penerima.

Baca Juga: Meninggal saat Menuntut Ilmu, Ganjaran Allah SWT Sangat Besar, Rektor Unnes: Tim Dokter Masih Kumpulkan Data

Jadi jelas siapa Tuhan, siapa Nabi. Artinya mungkin gak umatnya Nabi Muhammad ini akan menuhankan Muhammad? Tidak, itulah barokahnya Sholawat. Paham ya…

Kata Sayid Zabidi, sholawat  itu barokahnya ta'dzim pada Rasulullah, bahwa begitu berhaknya Rasulullah mendapat sholawat  dari Allah.

Sholawat  juga merupakan bukti tauhid, kalau Muhammad itu apapun hebatnya dia tetap pada posisi yang diberi, karena kita mengatakan Ya Allah beri sholawat  kepada Muhammad.

Artinya bahwa Allah pemberi (Tuhan), Muhammad apapun hebatnya tetap yang diberi.

Itulah hebatnya ulama, seperti Sayid Zabidi, maka saya itu gak bisa gak akan ikut ulama. Ulama yang begitu luar biasa cara pandangnya ketika memahami sholawat.

Baca Juga: Habib Ja'far: Menghadapi Kematian dengan Perasaan Proposional Tidak Terlampau Takut pun Tidak Terlalu Berani

Jadi umat ini akan dijaga terus oleh sholawat , itu karena bukti kita takdzim baca sholawat , karena itu bukti kita proporsional mendudukkan posisi, siapa Tuhan dan siapa Nabi.

Jadi sholawat  itu bukan sekedar bukti cinta kita pada Rasulullah tapi sholawat juga adalah penjaga tauhid.

 

Editor: Alvin Arifin

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah