Megengan dapat diartikan sebagai menahan. Mulai dari menahan diri dari makanan, minuman, atau bahkan hawa napsu. Hal ini sebagai penanda sekaligus pengingat bahwa bulan Ramadan akan segera datang.
Dapat ditegaskan, bahwa dandangan, dugderan, atau megengan, adalah tradisi yang bisa dimaknai sebagai cara para leluhur menyambut hadirnya bulan Ramadhan.
Baca Juga: Tips Memasak Rendang Tahan Lama Ala Chef Devina, Bisa untuk Menu Sahur
Isinya kolaborasi antara nilai-nilai agama untuk menggugah memori masyarakat dengan nilai-nilai ekonomi, karena di ajang event dandangan atau dugderan atau megengan ini, memiliki perputaran ekonomi para pedagang dan pelaku UKM. Dalam event tersebut, banyak kuliner dan wahana baru bermunculan.
Geliat ekonomi di event tradisi, budaya, dan syiar jelang Ramadhan ini, tentu hanya terjadi pada kelompok UKM yang tidak begitu “nendang” bagi industri, tetapi setidaknya, bangunan kekuatan ekonomi sektor riil mampu menjadi tulang punggung ekonomi rakyat yang makin kuat.
Syiar Ekonomi dan Ramadhan