Sikap moderasi beragama sangat erat dengan pemahaman seseorang terhadap ajaran agamanya.
Baca Juga: Erick Thohir Sudah Berjuang Maksimal, sebagai Anggota FIFA, Indonesia Harus Tunduk pada Keputusan
Dalam konteks ini, seseorang yang bisa bersikap toleran adalah karena di dalam pemahaman agamanya memilih jalan moderat (tawasuth), seimbang (tawazun), adil (ta’adul), toleran (tasamuh) dan persaudaraan (ukhuwwah). Karena Rasulullah saw sendiri menegaskan dan mengajarkan untuk memilih ajaran agama yang diyakini, namun tetap menghormati pilihan agama orang lain. Sebagaimana terekam dengan sangat jelas, sebab turunnya QS. Al-Kafirun tersebut di atas.
Dari Jabir bin Abdillah ra, sesungguhnya Nabi saw berkhutbah kepada para Sahabatnya pada haji wada’, di tengah hari tasyriq, sebagaimana menurut Al-Baihaqy di dalam kitab Asy-Syu’ab, maka beliau bersabda: “Wahai manusia sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu (Esa)”.
Nabi saw mendahulukan kalimat ini, untuk mengingatkan para Sahabat kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Sebagaimana beliau menghendaki untuk menghilangkan kelebihan Sebagian atas Sebagian lainnya karena status dan nasab, sebagaimana pada masa Jahiliyah.
Karena apabila Tuhannya satu, tidak akan tersisa keutamaan di luar taqwa untuk mewajibkan.