Artinya: "...tidak kelebihan bagi seseorang pun secara mutlak kecuali dengan taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Dan inilah seruan kepada seluruh manusia, sehingga mereka meninggalkan rasa lebih unggul dengan status dan nasab, dan agar mereka berjuang di dalam beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Sesungguhnya yang paling mulia dari kalian di sisi Allah, adalah yang paling bertaqwa di antara kalian. Artinya, sesungguhnya yang paling mulia dari kalian wahai manusia di sisi Allah adalah yang paling sungguh-sungguh bertaqwa kepada-Nya dengan memenuhi kewajibannya dan menjauhi maksiyat kepada-Nya, tidak ada yang lebih agung dari kalian rumah, dan paling banyak keluarganya."
Baca Juga: Duer! Bagai Petir di Siang Bolong, FIFA Batalkan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Kehidupan beragama dalam realitanya sehari-hari tidak bisa terpisahkan dengan kehidupan manusia pada aspek lainnya. Karena itu, diperlukan sinergi yang simbiotik – mutualistik antara semua komponen dan aspek kehidupan manusia.
Toleransi dalam praktik kehidupan beragama, akan tetapi di sebelah, ada praktik intoleransi di dalam ekonomi, seperti praktik hedonistik, flexing, dan sosialita, ini akan dapat memicu lahirnya sikap intoleran, kesewenang-wenangan, yang seakan orang seperti ini kebal hukum.