Buya Yahya: Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

- 22 April 2023, 22:43 WIB
Buya Yahya Menjelaskan Bab Keutamaan Puasa Syawal
Buya Yahya Menjelaskan Bab Keutamaan Puasa Syawal /YouTube Al-Bahjah TV

PORTAL PEKALONGAN - Bulan Ramadahan telah berlalu, kini semua umat muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tepatnya pada tanggal 1 syawal, 1444H. Bulan Syawal merupakan bulan kelanjutan dari Bulan Ramadhan, dimana pada bulan ini banyak menyimpan keutamaan.

Pada Bulan Syawal inilah seorang muslim harus senantiasa menjaga konsistensi dalam beribadah, sebagaimana ibadah pada Bulan Ramadhan, seperti tadarus Al Qur’an, Sholat berjamaah, dan masih banyak lagi ibadah – ibadah yang dilakukan selama Bulan Ramadhan.

Untuk itu, sangat dianjurkan untuk menghiasi bulan ini dengan berbagai amal ibadah sebagai bentuk pembuktian keimanan umat muslim.

Baca Juga: Lebaran Berkunjung ke Rumah Camer? Ini 3 Tips Mengakrabkan Diri dengan Calon Mertua yang Bisa Kamu Coba

Salah satu amalan sunah yang sangat dianjurkan pada bulan Syawal adalah menjalankan ibadah puasa sunah Syawal.

Puasa sunah syawal memiliki banyak keutamaan, sebagaiaman disebutkan oleh Buya Yahya dalam sebuha kajian yang diunggah oleh akun Al Bahjah TV, yang menjelaskan tentang keutamaan Puasa Sunah Sayawal.

“Diriwayatkan dari Abu Ayyub Al Anshari, Sesungguhnya Rasuluallh SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ

Artinya: Rasul SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan lalu dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, seakan-akan dia berpuasa sepanjang tahun." (HR Muslim no. 1164, Abu Dawud no. 2416, Tirmidzi no. 756, & Ibnu Majah no. 1716),” Jelas Buya Yahya.

Baca Juga: PT Jasamarga Transjawa Tol Berlakukan Contraflow di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Arah Cikampek

Dengan menjalankan ibadah puasa syawal selama 6 hari, maka dia akan seperti orang yang berpuasa sepanjang tahun.

Dalam kesampatan yang sama, Buya Yahya juga menjelaskan tentang mulainya Ibadah puasa Syawal ini, yakni dapat dimulai dari tanggal 2,3,4 Syawal, dan tidak harus langsung.

“Puasa Syawal dapat dimulai pada tanggal 2,3,4 dan tidak harus langusng, yang penting kita ambil 6 hari di bulan syawal,” tegas Buya Yahya.

Seiring dengan sabda nabi di atas, yang lebih baik adalah dilakukan secara langsung setalah perayaan hari Raya Idul Fitri, akan tetapi tidak semuanya bisa langsung menjalankan ibadah puasa syawal dikarenakan satu dan hal yang tentunya setiap orang berbeda – beda hajatnya.

Baca Juga: 6 Tips Membiasakan Pola Hidup Sehat, Nomor 4 Masih Sering Diabaikan

Pada kajian tersebut, Buya Yahya juga menceritakan sebuah tradisi di suatu kampung yang terus menjalankan ibadah puasa sunnah syawal.

“Bahkan sebagian tempat di kampung ada di Jawa Timur sana, memang tradisinya berpuasa, termasuk yang kita temui di Tarim sana, jadi kalau tanggal 2 Syawal tidak berpuasa, Anda seperti melanggar di Masyarakat, Jelas Buya Yahya.

Namun, menurut Buya Yahya ada juga pengikut Madzhab Maliki yang menghindari untuk langsung, karena jangan sampai ibadah sunah itu menjadi beban seseorang yang telah berpuasa selama 30 hari, masih di bebankan dengan puasa sunah syawal.

Baca Juga: Dr Zaidul Akbar: Wajah Awet Muda Saat Lebaran, Perbanyak Makanan ini

“Ada Pengikut Madzhab Maliki yang menghindari puasa syawal secara langusng, karena dikhawatirkan akan menjadi beban karena telah berpuasa di Bulan Ramadhan 30 hari lamanya, Ucap Buya Yahya menjelaskan.

Perlunya kita ingat kembali secara bersama – sama, bahwa hukum sunah adalah apabila dikerjakan akan menadaptkan pahala, tetapi jika ditinggalkan juga tidak berdosa.***

 

 

Editor: Ali A

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah