Rasulullah menghiburnya, “Tak perlu menangis puteriku, karena Allah akan melindungi ayahmu.”
Karena memerlukan pendamping setelah kematian Khadijah, pada bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian ini juga Nabi menikah dengan Saudah binti Zam’ah.
Perempuan ini termasuk golongan terdahulu masuk Islam.
Nabi sendiri, berharap ada tiga keluarga yang masih ada hubungan saudara.
Akan tetapi hijrah ke Thaif ini menyisakan duka, karena beliau dilempari pasir dan batu.
Beliau terluka, dan darah pu mengucur di jubah beliau.
Kala Jibril melihat, mengatakan, wahai Rasulullah saw, kami dan para malaikat penjaga gunung, siap melakukan balasan kepada mereka yang telah melukai Rasulullah.
Namun Rasulullah saw menolak, dan bahkan mendoakan mereka. Allahumma ihdi qaumi fa innahm la ya’lamun.