Spirit Hijrah 1445 H Untuk NKRI yang Berdaulat

- 21 Juli 2023, 09:27 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Dwi Widiyastuti/

Ketiga, hijrah ke Yatsrib

Upaya melakukan pembunuhan terhadap Rasulullah saw semakin tidak bisa dihentikan.

Karena itu, Rasulullah saw harus menyiapkan alibi, Sahabat Ali bin Abi Thalib kw, ditugasi tidur di tempat tidur beliau, berselimutkan surban dari Hadlramaut.

Beliau keluar rumah sambil mengambil pasir untuk ditaburkan kepada mereka yang menghadang di sekeliling rumah, sambil membaca ayat “Shummun bukmun ‘umyun fa hum la ya’qilun”.

Beliau melanjutkan perjalanan ke arah selatan menuju Jabal Tsur, dan sempat tiga hari beliau bersembunyi di Gua Tsur.

Baca Juga: Peresmian Tugu Perjuangan di Pekalongan, Jenderal Dudung Ajak Generasi Muda Maknai Nilai Juang Pahlawan

Di sinilah dibutuhkan strategi untuk menyelamatkan diri, dan baru setelah tiga hari, beliau melanjutkan perjalanan ke Yatsrib, yang kemudian beliau ganti menjadi Madinah.

Di tahun politik ini, seharusnya bangsa besar ini dapat belajar dan mengambil spirit Hijrah Rasulullah saw 1445 H, semoga kita sebagai bangsa besar Indonesia, makin mampu memaknai spirit hijrah sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw, dari kejahiliyahan pada keberperadaban, dari banyak konflik pada perdamaian, dari masih banyak kedhaliman ke keadilan, dari dalam kehilangan jati diri menjadi ke kedaulatan, dari penderitaan ke kemakmuran dan kesejahteraan.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Barangsiapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka sesungguhnya ia orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan kemarin, maka dia orang yang merugi, dan barangsiapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka sesungguhnya ia orang yang terlaknat atau tertipu” Na’udzu biLlah. Semoga kita mampu mewujudkan Indonesia sebagai baldatun thayyubatun wa Rabbun Ghafur.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x