Kepercayaan ini tercermin dalam kutipan dari Syekh Abdurrahman bin Abdussalam as-Syafi'i, yang menyoroti pentingnya berdoa pada malam 27 Rajab dan menyatakan bahwa Allah akan mengabulkan hajat serta melapangkan urusan bagi orang yang berdoa dengan tulus.
Makna mendalam dari peristiwa Isra Miraj juga mencakup aspek spiritual bagi umat Islam.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh tidak hanya merupakan peristiwa fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam.
Dalam perjumpaannya dengan Allah, Nabi Muhammad menerima perintah shalat lima waktu, yang menjadi salah satu rukun Islam.
Hal ini menunjukkan pentingnya hubungan antara manusia dan Sang Pencipta, serta pentingnya ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya.
Selain itu, peristiwa Isra Miraj juga menggambarkan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
Melalui perjalanan Nabi Muhammad ke langit ketujuh, umat Islam diajak untuk merenungkan tentang keagungan penciptaan-Nya dan memperkuat keimanan mereka kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu.
Dengan demikian, peringatan Isra Miraj bukan hanya merupakan sebuah kenangan sejarah, tetapi juga merupakan momen yang membawa berkah dan pelajaran berharga bagi umat Islam.
Dalam momen ini, umat Islam diajak untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui amalan ibadah dan doa, serta merenungkan makna mendalam dari peristiwa Isra Miraj sebagai bagian dari ajaran dan keimanan mereka.***