Doa Malam Lailatul Qadar dan Artinya , Prof Ahmad Rofiq: Berburu Kemuliaan pada Lailatul Qadar?

- 31 Maret 2024, 13:45 WIB
Malam Lailatul Qadar, Prof Ahmad Rofiq: Doa malam lailatul qadar dan artinya
Malam Lailatul Qadar, Prof Ahmad Rofiq: Doa malam lailatul qadar dan artinya /

Baca Juga: Hago, Aplikasi Penghasil Uang. Apakah Terbukti Membayar? Simak Jawabannya Berikut Ini

Illustrasi di atas, menjelaskan bahwa apabila kita dapat berburu dengan sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Allah (fafirruu ila Allah) untuk mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar, berarti kita memohon kepada Allah untuk merubah taqdir kita menjadi lebih baik.

Bagi Allah Yang Maha Kuasa untuk mengubah segala sesuatu, maka untuk mengubah taqdir kita menjadi lebih baik, adalah seratus persen menjadi kewenangan-Nya. 

Insyaa Allah nanti malam memasuki malam dua puluh satu, yakni malam ganjil pertama, di sepuluh hari terakhir Ramadhan 1445 H.

Boleh jadi nanti malam adalah bagian dari malam yang kita nanti-nantikan kehadirannya. QS. Al-Qadar (97): 1-5 menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah “lebih mulia dari 1.000 bulan atau 83,3 tahun lebih. Pada malam itu, turun malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan hingga terbit fajar”. Apabila kita beribadah di malam lailatul qadar.

Pertanyaannya adalah, apakah lailatul qadar itu masih hadir setiap bulan Ramadhan setiap tahun, ataukah karena terkait dengan diturunkannya Al-Qur’an yang itu sudah selesai saat wahyu terakhir diturunkan?

Baca Juga: Apa yang Dilakukan Takmir Masjid Diponegoro Pleburan Semarang Layak Dicontoh

Imam Al-Baghawy dalam Ma’alim al-Tanzil (h. 516) menjelaskan, bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an secara utuh (jumlatan wahidah) dari Lauhil Mahfudh ke langit dunia pada malam lailatul qadar, kemudian menempatkannya di Baitul ‘Izzah. Kemudian Malaikat Jibril menurunkannya secara bertahap selama 23 tahun.

Soal kapan waktunya, para Ulama berbeda pendapat. Ada yang berpendapat, malam lailatul qadar itu terjadi pada malam 27 Ramadhan.

Dasarnya, diambil dari kata lailatul qadar itu disebut tiga kali. Kata lailatul qadar berbahasa Arab, terdiri dari 9 huruf, dikalikan tiga, menjadi dua puluh tujuh.

Seorang Ulama Sufi terkenal Abu Yazid al-Busthamy, juga menyatakan bahwa “lailatul qadar” terjadi pada tanggal 27 Ramadhan.

Baca Juga: Konsisten dengan Aplikasi Penghasil Uang Ini Buat Dapatkan Rp100 Ribu Setiap Hari

‘Aisyah ra, mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar itu terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadan: "Rasulullah saw beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan Beliau bersabda: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).

Riwayat dari 'Aisyah r.a. berkata, saya bertanya kepada Rasulullah SAW: “Apa pendapat Engkau, seandainya aku menemukan malam lailatul qadar, do'a apakah yang aku panjatkan pada malam itu?

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah