Doa Malam Lailatul Qadar dan Artinya , Prof Ahmad Rofiq: Berburu Kemuliaan pada Lailatul Qadar?

Tayang: 31 Maret 2024, 13:45 WIB
Penulis: Ali A
Editor: Tim Portal Pekalongan
Malam Lailatul Qadar, Prof Ahmad Rofiq: Doa malam lailatul qadar dan artinya
Malam Lailatul Qadar, Prof Ahmad Rofiq: Doa malam lailatul qadar dan artinya /

Kedua, kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran.

Lihat juga pada QS. Al-An'am (6): 91 yang membahas tentang kaum musyrik: “Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat”.

Ketiga, Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr.

Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: “Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)” (Buku Wawasan Al-Qur’an).

Baca Juga: Hago, Aplikasi Penghasil Uang. Apakah Terbukti Membayar? Simak Jawabannya Berikut Ini

Illustrasi di atas, menjelaskan bahwa apabila kita dapat berburu dengan sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Allah (fafirruu ila Allah) untuk mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar, berarti kita memohon kepada Allah untuk merubah taqdir kita menjadi lebih baik.

Bagi Allah Yang Maha Kuasa untuk mengubah segala sesuatu, maka untuk mengubah taqdir kita menjadi lebih baik, adalah seratus persen menjadi kewenangan-Nya. 

Insyaa Allah nanti malam memasuki malam dua puluh satu, yakni malam ganjil pertama, di sepuluh hari terakhir Ramadhan 1445 H.

Boleh jadi nanti malam adalah bagian dari malam yang kita nanti-nantikan kehadirannya. QS. Al-Qadar (97): 1-5 menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah “lebih mulia dari 1.000 bulan atau 83,3 tahun lebih. Pada malam itu, turun malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan hingga terbit fajar”. Apabila kita beribadah di malam lailatul qadar.

Pertanyaannya adalah, apakah lailatul qadar itu masih hadir setiap bulan Ramadhan setiap tahun, ataukah karena terkait dengan diturunkannya Al-Qur’an yang itu sudah selesai saat wahyu terakhir diturunkan?

Halaman:

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub