PORTAL PEKALONGAN - Perkembangan terkini aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus dipantau dan diwaspadai.
Pasalnya, sampai saat ini aktivitas Merapi masih belum stabil. Bahkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menetapkan status Gunung Merapi saat ini adalah Level 3 (Siaga).
Hal itu seperti diberitakan oleh Portalpekalongan.com sebelumnya, baca juga: Gunung Merapi Level 3 Siaga, BPPTKG Imbau Masyarakat Melakukan Langkah-Langkah Rekomendasi Ini.
Berdasar pengamatan BPPTKG, pada Rabu 8 Desember 2021 periode pukul 06:00-12:00 WIB, Gunung Merapi mengalami 27 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-15 mm dan lama gempa 35.8-145 detik.
Baca Juga: ISU AKTUAL! Pemerintah Batalkan PPKM Level 3 pada Nataru, Simak Respons Ketua MPR RI
Berikutnya, Gunung Merapi mengalami dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dengan lama gempa 14-16 detik. Disusul satu kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.88 detik dan lama gempa 9.1 detik.
Atas peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut, BPPTKG saat ini telah menetapkan status Gunung Merapi adalah Level 3 (Siaga).
Untuk diketahui, status siaga diberikan pada gunung berapi yang mengalami letusan atau menimbulkan/ancaman bencana.
Pada Gunung Merapi saat ini, ditandai dengan peningkatan intensif pada aktivitas seismik berupa kegempaan. Diperkirakan letusan dapat terjadi dalam waktu dua minggu apabila data peningkatan aktivitas terus berlanjut.
Baca Juga: Welcome Mrs.Jo2: Isyarat Komisaris PSIS bahwa Jonathan Cantillana Tetap Berada di Semarang?
Sehingga, pada level siaga ini instansi terkait akan melakukan sosialisasi pada wilayah yang terancam, menyiapkan sarana darurat, melakukan koordinasi harian, hingga piket penuh.
Menanggapi isu aktual terkait perkembangan terkini aktivitas vulkanik Gunung Merapi, simak respons Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet:
- Meminta seluruh masyarakat yang ada di lereng Gunung Merapi khususnya masyarakat di Jateng dan DIY yang berada di zona kawasan rawan bencana (KKB) untuk siaga, tidak lengah dan terus mewaspadai kemungkinan buruk meningkatnya aktivitas vulkanik Merapi dan selalu mengikuti perkembangan Gunung Merapi dari informasi yang disampaikan oleh Pusat Vulkano dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Mengingat, berdasarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pertumbuhan kubah lava di Merapi masih terus terjadi dan guguran awan panas juga masih berlangsung secara sporadis.
- Meminta pemerintah daerah setempat, bersama BPPTKG dan Pos Pengamatan Gunung Api Merapi untuk terus memantau dan siaga menyampaikan informasi-informasi terupdate terkait kondisi terkini gunung Merapi, khususnya memberikan peringatan dini kepada masyarakat sekitar apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat wilayah Indonesia termasuk dalam ring of fire.
Baca Juga: Terima Kunjungan Dubes Indonesia untuk Tunisia, Ganjar Jadi Sales Kebudayaan dan UMKM
- Meminta masyarakat untuk mematuhi instruksi pemerintah setempat dan BPBD terkait larangan sementara melakukan aktivitas penambangan di lereng Merapi atau di wilayah sungai yang berhulu dari puncak Merapi. Sebab, dengan curah hujan yang sangat tinggi, potensi bahaya banjir lahar pada semua aliran sungai yang berhulu di Merapi sangat membahayakan.
Demikian respons Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet terkait isu aktual terkait perkembangan terkini aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.***