"Kalau di tempat kita tidak ada objek wisata. Objek kita adalah masyarakat. Kearifan lokal, kegotong-royongan, keramahtamahan masyarakat dan ilmu pengetahuan yang ditawarkan ke khalayak luar," jelasnya.
Di Desa Wisata Sumberbulu ada 48 homestay dan area camping ground yang cukup luas yakni 1,5 hektare. Bahkan di wilayah tersebut juga ada beberapa sumber mata air seperti Sendang Pancuran dan Sendang Bulu.
Baca Juga: Nilai Ekspor Komoditas Pertanian Tertinggi, Antarkan Pemprov Jateng Raih Penghargaan Ini
"Kami juga bekerja sama dengan komunitas jeep," tuturnya.
Selain itu, Desa Wisata Sumberbulu juga memiliki kegiatan budaya yang dikemas dalam bentuk festival. Kegiatan itu rutin digelar secara tahunan.
"Ya ada juga festival-festival salah satunya hari ulang tahun Desa Wisata," paparnya.
Christin, seorang pembina Sanggar Tari Anak Negeri Desa Wisata Sumberbulu menuturkan bahwa keberadaan desa wisata perlu didukung dengan potensi-potensi yang ada, termasuk sumber daya manusia.
"Sumber daya manusia yang ada terutama anak juga perlu berperan dalam pengembangan desa wisata. Salah satunya lewat kesenian," ungkapnya.
Baca Juga: Atasi Banjir dan Rob Kota Pekalongan, Pemprov Jateng Akan Bangun Bendungan Gerak
Sejauh ini, sanggar tari miliknya sudah menguasai empat tari kreasi. Biasanya, tarian tersebut dipentaskan untuk menyambut tamu dan wisatawan. Juga meramaikan festival-festival di desanya.