Kondisi ini terhitung cukup rendah dibanding dengan beberapa negara lain.
Bahkan untuk ukuran ASEAN masih di bawah inflasi rata-rata.
Untuk Jawa Tengah sendiri inflasi kalender hingga bulan Mei 2022 sebesar 2,87% dan tahunan 3,91%.
Hampir sama dengan kondisi nasional dipengaruhi oleh terjadinya andil inflasi komoditas minyak goreng di bulan Januari 0,05%, Februari 0,02%, Maret sebesar 0,05%, April sebesar 0,23% dan deflasi di bulan Mei sebesar 0,08%.
Relatif kecil dibanding beberapa komoditas lainnya.
Sementara untuk BBM berpengaruh hanya pada bulan April sekitar 0,3%.
Hanya bulan itu ketika terjadi kebijakan kenaikan harga Pertalite.
Sebagian orang berpikir bahwa dengan angka-angka tersebut tidak sebanding dengan realitas kenaikan harga minyak goreng dan BBM yang terjadi dan tentunya berimbas pada komoditas lain.
Sehingga sebenarnya menyebabkan semakin tinggi lagi perubahan jumlah nominal yang harus dikeluarkannya.
Dengan besaran inflasi tersebut diperkirakan pada tahun ini inflasi akan tetap terkendali pada level 4% hingga 4,5%.