MTQN dan Resonansi Positifnya, Prof Ahmad Rofiq: Banyak Milenial Memilih Menjadi Hammalatul Qur’an

- 12 Oktober 2022, 10:53 WIB
Prof Ahmnad Rofiq (kiri).
Prof Ahmnad Rofiq (kiri). /Dok pribadi/

PORTAL PEKALONGAN - Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) di negeri ini yang dikenal relijius dan moderat, sudah berlangsung sejak tahun 1968.

Saat itu, Menteri Agama dijabat oleh K.H. Muhammad Dahlan (salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama). Sejak itu, MTQ dilembagakan secara nasional. Provinsi Sulawesi Selatan, adalah provinsi yang pertama kali menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ Nasional pertama, bulan Ramadhan 1968.

Tahun 2022 ini, digelar MTQN ke-XXIX yang digelar pada 10-19 Oktober 2022 di Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan. Tema yang diusung adalah "Kita Tingkatkan Kualitas SDM yang Unggul dan Qurani untuk Mewujudkan Masyarakat Relijius dan Moderat".

Rencananya, akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 12 Oktober 2022 dan ditutup oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 18 Oktober 2022.

Baca Juga: 10 Ajaran Guru Sekumpul, Prof Ahmad Rofiq: Haus Akan Nutrisi Spiritual-Sufistik dalam Mencintai Rosul Saw

Bismillah, saya masih diamanati menjadi salah satu ketua majelis dewan hakim di salah satu cabang musabaqah.

Pertanyaannya adalah, bagaimana resonansi positif pelaksanaan dan gebyar MTQN ini bagi pembangunan bangsa Indonesia? Di satu sisi harus diakui bahwa banyak generasi millennial yang tetap komitmen, istiqamah, dan makin menggembirakan mereka yang memilih menjadi hammalatul Qur’an, karena ingin menjadi “keluarga” Allah.

Para hammalat al-Quran atau para Hafidh-hafidhah baik yang ber­musabaqah, rata-rata mereka lahir dari rumah-rumah tahfidh, terus bertumbuh dengan sangat menggembirakan. Penghafal Alquran di Indonesia, laman republika.co.id (25/11/2010) menyebutkan, adalah yang tertinggi di dunia. Tahun 2010 diperkirakan ada 30.000 orang, tentu dalam waktu 10 tahun, boleh jadi bertambah menjadi dua kali lipat.

Sementara Arab Saudi waktu itu, memiliki 6.000 penghafal Al-Qur’an. Meskipun dibanding dengan rasio penduduk Muslim, angka tersebut relatif masih kecil.  Rumah Tahdfidh Al-Qur’an yang terverifikasi ada 1.200 orang, dan dapat dipastikan akan tumbuh lebih cepat lagi.

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah