Aipda Sofyan Jadi Pahlawan Sejati Saat Bom Astanaanyar, Ketahui 2 Fakta Sang Personel Bhabinkamtibmas

- 8 Desember 2022, 17:46 WIB
Berikut profil singkat Aipda Sofyan Didu, korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Berikut profil singkat Aipda Sofyan Didu, korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. /Tangkap layar Facebook/@Divisi Humas Polri.

PORTAL PEKALONGAN - Sejumlah anggota polisi tengah melakukan apel pagi pada Rabu, 7 Desember 2022 di Kantor Polsek Astanaanyar, Bandung.

Sejumlah anggota Polsek Astanaanyar yang meliputi Unit Reserse Kriminal, Unit Lalu Lintas, sampai personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) ikut hadir dalam acara apel pagi tersebut.

Personel Bhabinkamtibmas tengah bertugas di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Astanaanyar, Bandung, salah satunya ada Aipda Sofyan juga ikut bertugas.

Baca Juga: Kronologi Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, Polri: Pelaku Gunakan Bom Panci Rakitan

Ketika aktivitas tengah berlangsung normal, tiba-tiba tedengar suara ledakan bom di Polsek Astanaanyar pada pukul 08:20 WIB yang sontak mengejutkan para warga sekitar.

Aipda Sofyan coba menghalau pelaku bom bunuh diri yang tiba-tiba datang ketika aparat kepolisian tengah melakukan apel pagi.

Aipda Sofyan merupakan seorang pahlawan sejati karena ia menahan sang pelaku agar pelaku tidak meledakkan diri di dekat rekan-rekannya.

Terdapat fakta-fakta yang perlu diketahui dari Aipda Sofyan. Berikut 2 fakta dari Aipda Sofyan yang perlu diketahui.

Baca Juga: Tiga Orang Keluarga Pelaku Bom Astanaanyar Diperiksa, Polisi Minta Keterangannya

1. Selamatkan Rekannya

Pelaku bom bunuh diri yang bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim meledakkan bom di Polsek Astanaanyar.

Agus diketahui sebagai mantan napi terorisme yang berkoalisi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Agus Muslim memsuki kantor Polsek Astananyar ketika sejumlah aparat kepolisian sedang melakukan apel lagi.

Kedatangan Agus Muslim langsung dihadang oleh Aipda Sofyan yang tengah berada di dekat dengan pagar kantor polsek tersebut.

Ketika Agus mengacungkan pisau, Aipda Sofyan langsung menghalau Agus yang akan mendekati aparat kepolisian lainnya.

Baca Juga: Setan Bisu, Ustadz Abdul Somad: Semua Akan Mempertanggung Jawabkan Perbuatan

Aipda Sofyan menahan Agus agar tidak mendekati personel kepolisian lainnya. Namun, tiba-tiba bom meledak hingga membuat leher Aipda Sofyan terluka.

Aipda Sofyan langsung berjalan ke luar kantor Polsek Astanaanyar sembari memegangi lehernya.

Sementara itu, pelaku bom bunuh diri tersebut tewas langsung di lokasi kejadian,

Aipda Sofyan akhirnya dilarikan ke RS Immanuel dengan kondisi luka-luka. Akan tetapi, nyawa beliau tidak bisa diselamatkan.

Aipda Sofyan sebagai anggota bhabinkamtibnas tersebut akhirnya meninggal dunia pada pukul 10:00 WIB.

Baca Juga: SANS Hotel Inovasi Terbaru dari RedDoorz, Berikan Promo untuk Nataru 2022

2. Seorang Teladan

Aipda Sofyan yang meninggal dunia akibat ledakan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar dinaikkan pangkatnya dari Aipda menjadi Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu).

Selain aksinya patut diteladani, Aipda Sofyan juga merupakan seorang yang rajin beribadah.

Anggota Bhabinkamtibnas tersebut lahir di Bandung, 13 Juni 1981. Aipda Sofyan saat menghembuskan nafas terakhirnya berusia 41 tahun dengan meninggalkan tiga anak dan seorang istrinya yang bernama Siti Sarah.

Salman selaku Kakak dari Aipda Sofyan juga menyampaikan bahwa Aipda Sofyan tidak pernah mengeluh. Justru Salman selaku kakaknya yang lebih sering mengeluh dibanding beliau.

"Jadi, Sofyan yang menjadi polisi di antara lima bersaudara di keluarga kami. Sejak kecil Sofyan sudah bercita-cita menjadi polisi," ujar Salman menambahkan.

Baca Juga: Simak Respons Ketua MPR RI Bamsoet, Terjadi Teror Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung

Salman juga mengatakan bahwa kini keluarganya sama sekali tidak takut dengan ancaman teroris.

Kemudian, Aipda Sofyan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di kawasan Sukahaji, Kota Bandung pada pukul 17:00 WIB.

Pemakaman tersebut dilakukan dengan upacara dinas kepolisian dan dihadiri oleh aparat kepolisian.

Iptu Manda, keluarga Aipda Sofyan yang juga merupakan polisi menyatakan bahwa peristiwa yang merenggut nyawa Aipda Sofyan merupakan menjadi hikmah untuk keluarga.

Iptu Manda menyakini bahwa Aipda Sofyan tewas karena tindakan terorisme yang salah.

Baca Juga: Orang Kesurupan Kebal Dengan Ayat Suci, Ustadz Abdul Somad: Sesama Setan Tidak Boleh Saling Mengusir  

"Yakini bahwa almarhum itu meninggal dalam kondisi yang syahid dan langsung masuk surga," ucap Iptu Manda.

Demikian informasi mengenai Aipda Sofyan yang merupakan pahlawan sejati ketika bom yang terjadi di Astanaanyar.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x